Three on three, Smansa Kawin Juara

Turnamen Smansa Cup (dok: Lanni)
Turnamen Smansa Cup (dok: Lanni)

DK –  Tanjungpinang-Perhelatan Turnamen basketball Smansa cup V 2023, tampil dinamis dengan inovasi 3 x 3 atau lebih kerennya three on three.

Untuk orang awam basket mungkin hanya diketahui 5×5 dan jarang tahu dengan permainan three on three (masing-masing tim hanya beranggotakan 3 orang ditambah 1 cadangan).

4 x Kesuksesan Smansa cup, 3 x 3 atau three on three belum pernah dimainkan. Namun pada perhelatan Smansa cup V three on three pun di buat. Dalam laga three on three hanya ada 1 kwater (babak) dengan durasi 10 menit. Dan bermain setengah lapangan. Berbeda dengan 5 x 5 yang mencapai 4 kwarter dan lapangan full digunakan. Dan dari 13 tim yang turut bertanding, rata-rata ikut serta dengan mengirim 2 wakil. Begitupun dengan tuan rumah, SMA 1 (Smansa) tim putra putri mengirim 2 tim.

Walau langit digayuti mendung, three on three berlangsung penuh semangat. Pertarungan dimulai dengan tim Smanda vs MW yang dipimpin wasit Nardi dan firdaus Smanda berhasil mencatatkan skor pertama. Tim ini dipimpin captain Roni didampingi Dicky yang gesit, Jobi, dan Bina yang lincah. Keagresifan tim asuhan coach Nando ini membuat mereka mampu menuntaskan lawan-lawannya hingga mencapai partai final bertemu Smansa B.

Tidak kalah seru SMK 1 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Skansa versus pelnus B berjalan apik. Wasit Berdi dan rudi memimpin jalannya pertandingan. Dengan Poin 11-9 untuk kemenangan Skansa. Namun sayang, tim ini harus menyerah ditangan tuan rumah dan harus rela berada di podium 3. Sementara Pelnus harus puas diposisi harapan 1. 5 wasit, Nardi, Firdaus, Andre, Rudi dan Berdi secara bergantian memimpin laga. Karena durasi yang singkat sehingga pertandingan three on three bisa dituntaskan dalam 1 hari. Menurut Nardi selaku koordinator wasit, walaupun three on three bermain setengah lapangan dengan durasi yang pendek justru membuat wasit ribet. Karena ritme permainan yang cepat mewajibkan wasit harus jeli.

Semakin sore jelang laga final, suasana lapangan basket Smansa cup semakin riuh. Sorak Sorai penonton kian memacu para bintang masing-masing tim memberikan yang terbaik.

Tim Smansa A, Fernando, Deon, Kenneth dan Bryan harus mengakui keunggulan Smansa B. Namun tim A tidak berkecil hati, sebab mereka tetap merasa sama-sama satu almamater dan satu pelatih dibawah komando coach Johan dan dibawah binaan guru olahraga Smansa Guswandi Masri SPd.

Saat laga menghadapi skansa versus Smansa B sempat terjadi insiden kecil, sang kapten Skansa Jonaldo kacamatanya jatuh dan nyaris patah. Ya, itulah resiko. Namun tim yang berisi Leo, Hendra dan Jeffri ini tetap memberi perlawanan yang berarti. Yang cukup membuat ‘jantungan’

Semangat ‘never give up’ sepertinya terus menyala di jiwa para remaja-remaja tangung tersebut. Partai final 2 tim terbaik Smanda dan Smansa B saling ujuk kemampuan untuk memantaskan diri berada dipuncak podium.

Dari awal Smansa B sudah memimpin perolehan poin. Namun tidak meredakan jiwa juang dari tim Smanda. Sang kapten, Roni terus memacu timnya untuk tidak menyerah. Coach Nando yang berada ditepi lapangan pun terus memperhatikan permainan anak didiknya. Namun Smanda harus mengakui keunggulan tim Smansa B. Dengan skor tipis 9-7.

Dengan kemenangan tim putra Smansa B disusul kemenangan tim Smansa Putri yang berhasil mengalahkan tim putri Smansa Binut, Smansa akhirnya kawin juara.

Penyerahan piala, piagam dan uang pembinaan dilakukan langsung oleh Kepala sekolah Smansa Dr. Imam Syafi’i SPd, MSi.
Ia pun menyambut gembira atas keberhasilan tim putra putri merebut gelar juara. Namun yang lebih penting dari itu semua, para pelajar tersebut tetap bersahabat. “Lihat mereka saling tertawa”, singkatnya tersenyum penuh arti.

Penulis: Lanni

Editor: Herman

banner 120x600