ASEAN–Tiongkok Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan Bebas, Indonesia Sambut Positif

Negara-negara anggota ASEAN bersama Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sepakat memperkuat hubungan dan memperdalam kerja sama di bidang perdagangan bebas

Menlu Sugiono saat menggantikan sekaligus mewakili Presiden Prabowo Subianto pada rangkaian kegiatan KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia.
Menlu Sugiono saat menggantikan sekaligus mewakili Presiden Prabowo Subianto pada rangkaian kegiatan KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. (dok : Tangkapan Layar).

DK-Kuala Lumpur — Negara-negara anggota ASEAN bersama Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sepakat memperkuat hubungan dan memperdalam kerja sama di bidang perdagangan bebas. Kesepakatan tersebut dicapai dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (28/10/2025).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyampaikan bahwa Indonesia sangat menyambut baik langkah peningkatan hubungan dan kerja sama ASEAN–Tiongkok yang telah terjalin sejak lama.

“Kerja sama antara ASEAN dan Tiongkok sudah terjalin sejak lama, dan diperlukan berbagai peningkatan agar lebih adaptif terhadap perubahan global,”
ujar Menlu Sugiono di sela-sela KTT ASEAN.

Respons terhadap Dinamika Global

Menlu menjelaskan, kesepakatan ASEAN dan Tiongkok hadir di tengah situasi dunia yang kompleks dan dinamis, dengan berbagai perubahan geopolitik yang terjadi begitu cepat.

“Perubahan yang terjadi begitu cepat dan persaingan berlanjut menentukan arah sekutu antarnegara,”
katanya.

Sugiono menegaskan bahwa stabilitas kawasan Asia Tenggara akan semakin kuat jika kerja sama ekonomi dan politik terus dikembangkan secara saling menguntungkan.

Dukung Upaya Perdamaian Global

Dalam kesempatan yang sama, Menlu juga menyampaikan pandangan positif terhadap inisiatif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam upaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah melalui two-state solution di Gaza.

“Dia memutuskan untuk mengumpulkan semua pihak dan mendamaikan konflik di Gaza dengan mengedepankan solusi dua negara,”

ucap Sugiono.

Menurutnya, suara Tiongkok, Rusia, dan AS memiliki arti strategis dalam mendorong arah baru perdamaian dunia.

“Ketika kita berdiri untuk perdamaian, maka tentu akan mengubah arah sejarah,”

kata Menlu mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto.

Komitmen Indonesia untuk Perdamaian Dunia

Menlu Sugiono menegaskan bahwa Indonesia akan terus menyerukan penghentian konflik global, baik di Palestina, Ukraina, maupun wilayah lain.

“Sehingga setiap negara dapat hidup berdampingan dengan damai, berdaulat, dan sejahtera,”

tegasnya.