DK-Bekasi — Proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta–Cikampek (Japek) Selatan terus dipercepat. Jalan tol sepanjang 62 kilometer ini ditargetkan mampu mengurai kemacetan lalu lintas dari arah Jakarta menuju Bandung bagian selatan.
Direktur Utama PT Jasamarga Japek Selatan, Charles Lendra, melaporkan bahwa progres pembangunan fisik tol kini telah mencapai 72,04 persen.
Tol Japek Selatan nantinya akan menjadi jalur alternatif baru penghubung Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) di Jatiasih, Bekasi, hingga Tol Purbaleunyi di Sadang, Purwakarta.
“Proyek ini juga telah menuntaskan 81,53 persen pembebasan lahan,”
ujar Charles Lendra, Kamis (23/10/2025).
Tiga Paket, Enam Seksi Utama
Pembangunan tol dibagi dalam tiga paket pekerjaan besar dengan total enam seksi utama.
Paket 3 (Bojongmangu–Kutanegara–Sadang) menjadi yang paling progresif dengan pembangunan fisik 90,65 persen dan pembebasan lahan 98,03 persen.
Sementara paket 2A (Setu–Sukaragam) telah mencapai 70,77 persen, dan paket 2B (Sukaragam–Bojongmangu) sebesar 68,48 persen.
Adapun paket 1 (Jatiasih–Bantargebang–Setu) masih dalam tahap awal pembebasan lahan dan persiapan konstruksi.
Dorong Akses Ekonomi dan Logistik
Menurut Lendra, keberadaan Tol Japek Selatan diharapkan dapat memangkas waktu tempuh Jakarta–Bandung, mengurai beban lalu lintas Tol Japek eksisting, serta mempercepat arus logistik antarwilayah industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.
“Selain mempercepat perjalanan, tol ini juga diharapkan menurunkan biaya distribusi dan mendorong investasi di kawasan sekitar,”
kata Charles Lendra.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan Jasa Marga Group, Tol Japek Selatan ditargetkan selesai secara bertahap mulai akhir 2026, dan menjadi bagian penting dari jaringan Trans Jawa bagian selatan.














