DK-Jakarta — Dalam menghadapi tantangan era digital, Perum Bulog terus melakukan inovasi dalam sistem penyaluran bantuan pangan nasional. Salah satu langkah terobosan terbaru adalah penggunaan Aplikasi Banpang Bulog sebagai sistem digital untuk verifikasi data dan pencatatan distribusi bantuan pangan.
Direktur Utama Perum Bulog, Mayjen TNI Ahmad Rizal, mengatakan penerapan aplikasi ini dilakukan untuk memastikan distribusi berjalan lebih akurat, efisien, dan transparan.
“Contohnya beras, bantuan pangan yang kita salurkan kepada 18,2 juta penerima manfaat itu kami gunakan aplikasi Banpang,”
ujar Ahmad Rizal dalam dialog bersama Pro3 RRI, Rabu (22/10/2025).
Digitalisasi Distribusi dan Pemesanan
Menurut Ahmad Rizal, sistem digital dalam Aplikasi Banpang memungkinkan setiap proses distribusi — mulai dari gudang hingga penerima manfaat — tercatat secara real time, sehingga dapat mengurangi risiko penyelewengan dan memastikan bantuan tepat sasaran.
“Termasuk juga beras SPHP yang kami salurkan pakai digital juga. Sekarang sudah pakai aplikasi,” ungkapnya.
Bulog juga memperluas fungsi aplikasi ini agar masyarakat bisa melakukan pemesanan beras langsung secara daring.
Langkah tersebut diyakini mempercepat proses distribusi sekaligus memudahkan pemantauan stok di lapangan.
Integrasi Big Data dan AI
Lebih lanjut, Ahmad Rizal menjelaskan bahwa Bulog kini memanfaatkan big data yang terintegrasi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Teknologi tersebut berperan penting dalam mengontrol rantai pasok, memantau stok nasional, dan memprediksi kebutuhan pangan ke depan.
“Dengan big data yang kami punya, terintegrasi, dan kami sinergikan dengan teknologi AI,” kata Ahmad Rizal.
Bulog menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat transformasi digital sebagai bagian dari upaya membangun kemandirian dan ketahanan pangan Nasional














