DK-BATAM – Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Iman Sutiawan, akan menggelar Istigasah dan Doa Bersama bertajuk “Dari Kepulauan Riau untuk Indonesia” pada Minggu, 21 September 2025, di Masjid Agung Raja Hamidah, Batam Center.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum spiritual untuk memperkuat persatuan dan kedamaian bangsa. Wakil Menteri Agama, KH. Romo R. Muhammad Syafi’i, dijadwalkan hadir dalam acara tersebut.

Iman mengajak masyarakat Kepri, khususnya warga Batam, untuk hadir dan berpartisipasi. Menurutnya, doa bersama ini merupakan bentuk ikhtiar spiritual yang lahir dari aspirasi masyarakat, mulai dari para ulama, imam masjid, guru Al-Qur’an, hingga pengasuh pesantren.

“Ini menunjukkan betapa besar perhatian masyarakat kita, khususnya kalangan religius, terhadap kondisi bangsa,” ujar Iman, Kamis, 18 September 2025.

Ia menyoroti posisi strategis Kepri sebagai beranda terdepan NKRI yang berbatasan langsung dengan jalur perdagangan internasional seperti Selat Malaka dan Laut Cina Selatan. Hal ini, menurutnya, harus diimbangi dengan kekuatan sosial masyarakat yang kokoh.

“Keunggulan terbesar Kepri adalah kerukunan warganya yang berasal dari berbagai etnis, budaya, dan agama. Provinsi ini konsisten berada di tiga besar nasional dalam Indeks Kerukunan Umat Beragama. Bahkan, pada 2022, Kepri menempati peringkat pertama nasional dengan skor 85,78,” kata Iman.

Di tengah dinamika sosial-politik nasional yang kian menghangat, Iman menekankan pentingnya memperkuat ikatan kebangsaan melalui doa bersama. Ia menegaskan bahwa kebersamaan lintas latar belakang adalah kekuatan bangsa.

“Apapun asal-usul kita Melayu, Bugis, Jawa, Batak, Tionghoa, Minang, dan apapun keyakinan kita Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, atau Konghucu, kita semua adalah satu, Indonesia Raya,” ujarnya.

Iman juga mengajak seluruh masyarakat Kepri untuk menjaga toleransi, memperkuat komunikasi antarwarga, dan menolak segala bentuk provokasi.

“Dari Kepulauan Riau, kita kirimkan pesan untuk bangsa Indonesia: kerukunan adalah modal pembangunan, persatuan adalah kunci kedaulatan, dan doa adalah energi spiritual yang menguatkan bangsa,” pungkasnya.

Ketua Panitia Istigasah dan Doa Bersama, Agus Yusuf, menyatakan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya merawat nilai-nilai toleransi dan memperkuat semangat gotong-royong.

“Jangan sampai perbedaan dimanfaatkan untuk memecah belah. Sebaliknya, jadikanlah perbedaan sebagai mozaik indah yang memperkaya persaudaraan,” ucap Agus.

Ia berharap Kepri dapat terus menjadi daerah yang damai dan menjadi teladan kerukunan bagi wilayah lain di Indonesia.

Sementara itu, Wakil Ketua III DPRD Kepri H. Bakhtiar yang juga pembina dalam kepanitiaan acara, menyampaikan harapannya agar agenda ini berlangsung lancar dan khidmat.

“Saya berharap acara akbar yang diinisiasi oleh Ketua DPRD dan didukung oleh seluruh elemen organisasi Islam ini dapat berjalan kondusif, ramai, dan penuh kekhusyukan. Semoga Kepri, dan Indonesia secara umum, menjadi negeri yang tenteram dan damai,” ujarnya.