DK-Kepulauan Meranti – Koordinator Daerah (Korda) Kepulauan Meranti BEM Se-Riau, Faizul, mengungkapkan kekecewaan atas belum jelasnya informasi program beasiswa di Kabupaten Kepulauan Meranti sejak tahun 2023. Hal ini menurutnya menimbulkan keresahan dan ketidakpastian, khususnya bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang menggantungkan harapan pada bantuan pendidikan dari pemerintah daerah.
“Sudah sejak tahun 2023, tidak ada kejelasan mengenai beasiswa dari Pemda Meranti. Padahal ini sangat penting untuk menunjang kelangsungan pendidikan mahasiswa,” ujar Faizul.
Ia juga menyebutkan bahwa ketidakhadiran program ini sangat kontras dengan janji kampanye Bupati dan Wakil Bupati Meranti dalam program unggulannya yang bertajuk “1000 Milenial Siap Kerja” melalui Program AR RUMI (Aksi dan Relasi Ruang Milenial), sebagaimana tertuang dalam kampanye pasangan Asmar-Muzamil dalam Pilkada yang lalu.
Program tersebut menjanjikan beasiswa vokasional, pelatihan, dan sertifikasi keahlian bagi generasi muda Meranti, sebagai upaya menciptakan SDM siap kerja. Namun hingga kini, implementasi konkret dari program tersebut belum dirasakan oleh para mahasiswa di lapangan.
“Dinamika perkuliahan, ditambah beban pembayaran uang kuliah yang tinggi, membuat mahasiswa sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah. Janji yang dulu digaungkan saat kampanye seharusnya sudah mulai direalisasikan,” tambahnya.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12 ayat (1.c) dan (1.d) menyebutkan bahwa setiap peserta didik berhak mendapatkan beasiswa maupun bantuan biaya pendidikan bagi yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Mahasiswa berharap agar Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti tidak hanya menjadikan program pendidikan sebagai narasi kampanye semata, namun benar-benar dijalankan secara nyata, terukur, dan transparan.