kepri  

Gubernur Kepri Usulkan “Dapur SPPG Pulau Kecil” Agar Program MBG Lebih Merata

Pemprov Kepulauan Riau tengah menyiapkan konsep dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) khusus untuk pulau-pulau kecil

Distribusi MBG di SMAN 1 Ranai, Natuna pertengahan September 2025 lalu. Pemprov Kepri tengah mempersiapkan konsep Dapur SPPG Pulau Kecil untuk pemerataan distribusi MBG di Kepri yang terdiri dari banyak pulau.
Distribusi MBG di SMAN 1 Ranai, Natuna pertengahan September 2025 lalu. Pemprov Kepri tengah mempersiapkan konsep Dapur SPPG Pulau Kecil untuk pemerataan distribusi MBG di Kepri yang terdiri dari banyak pulau. (dok : Tangkapan Layar).

DK-Tanjungpinang — Pemprov Kepulauan Riau tengah menyiapkan konsep dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) khusus untuk pulau-pulau kecil, sebagai solusi untuk pemerataan distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian & Kesehatan Hewan Kepri, Rika Azmi, menyampaikan bahwa distribusi makanan bergizi ke pulau-pulau kecil selama ini menghadapi berbagai kendala logistik dan akses. Oleh karena itu diperlukan dapur pengolahan lokal agar makanan bisa diproduksi lebih dekat ke lokasi penerima manfaat.

“Distribusi pangan di pulau-pulau kecil tidak mudah. Karena itu, kita sedang menyusun konsep dapur SPPG khusus pulau kecil agar layanan lebih merata,” jelas Rika.

Rika juga menyebut bahwa dua dapur SPPG sempat dihentikan sementara menyusul laporan keracunan di Karimun dan Batam, dan kini menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan dan BPOM.

Dalam rangka menjaga mutu dan keamanan, Pemprov menyiapkan beberapa langkah pendukung:

  • Menyalurkan rapid test kit untuk bahan pangan

  • Memperkuat pengawasan kualitas pangan

  • Menggandeng kelompok tani lokal

  • Mewajibkan sekolah penerima manfaat menunjuk guru penanggung jawab distribusi (dengan insentif harian Rp 100.000)

Sampai 29 September 2025, realisasi program MBG di Kepri telah mencapai 52,23%, yaitu 333.282 peserta dari target 638.047 orang. Pulau kecil menjadi tantangan besar karena ada 51.540 peserta MBG di wilayah tersebut.