Penyengat Jadi Simbol Wisata Halal, Wali Kota Lis: Sejarah dan Ekonomi Harus Berjalan Seiring

Menpar Kunjungi Penyengat

DK- Tanjungpinang – Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah menyambut kunjungan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Kepala BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) Ahmad Haikal Hasan ke Desa Wisata Pulau Penyengat, Kamis (16/10/2025).

Lis menyebut, momentum ini menjadi langkah penting dalam memperkuat posisi Pulau Penyengat sebagai destinasi wisata unggulan yang memadukan nilai sejarah, budaya, dan potensi ekonomi masyarakat.

“Pulau Penyengat bukan hanya warisan sejarah, tapi juga ruang hidup masyarakat yang terus berkembang. Kami ingin memastikan pengembangan wisata di sini tetap memberi manfaat langsung bagi warga,” tuturnya.

Lis berharap, sertifikasi halal bagi pelaku UMKM dapat membuka peluang pasar yang lebih luas sekaligus memperkuat identitas Pulau Penyengat sebagai destinasi wisata budaya dan religi.

“Dengan dukungan pemerintah pusat dan provinsi, kami optimistis Pulau Penyengat akan menjadi contoh bagaimana sejarah, budaya, dan ekonomi bisa berjalan beriringan,” tambahnya.

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dalam sambutannya mengatakan, sektor pariwisata masih menjadi salah satu penggerak utama ekonomi daerah. Kepri, kata dia, kini berada di posisi tiga besar nasional dari sisi kunjungan wisatawan, terutama mancanegara.

“Tahun 2019 kunjungan wisatawan mancanegara hampir 2,8 juta orang. Saat pandemi jumlahnya sempat turun drastis, tapi kini perlahan bangkit. Hingga Agustus lalu tercatat 1,27 juta kunjungan, dan kita optimis sampai akhir tahun bisa tembus dua juta,” ujar Ansar.

Menurut Ansar, pengembangan destinasi wisata terus digerakkan di seluruh wilayah Kepri sesuai potensi masing-masing. Salah satunya Pulau Penyengat yang memiliki peran penting dalam sejarah bangsa.

“Dari pulau inilah lahir cikal bakal bahasa Indonesia. Banyak karya monumental ditulis di sini, termasuk Gurindam 12. Karena itu Pulau Penyengat bukan hanya kebanggaan Kepri, tapi juga aset nasional,” ucap Ansar.

Menpar RI saat konferensi pers (dok:kominfo)

Sementara itu, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan, Pulau Penyengat memiliki nilai historis, kultural, dan religius yang berpadu dengan kehidupan masyarakatnya. Ia menilai, lokasi ini sangat tepat sebagai simbol penguatan pariwisata halal di Indonesia.

“Pulau Penyengat mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai keislaman yang tumbuh selaras dengan ekonomi masyarakat. Ini menjadi dasar kuat bagi pengembangan wisata halal yang berkelanjutan,” ujar Menpar Widiyanti.

Ia mengapresiasi kolaborasi antara BPJPH, Pemerintah Provinsi Kepri, Pemerintah Kota Tanjungpinang, dan masyarakat Pulau Penyengat yang telah menunjukkan semangat gotong royong dalam membangun potensi wisata dan ekonomi kreatif.

“Sinergi seperti ini penting untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global sebagai destinasi pariwisata yang ramah muslim,” katanya.

Kunjungan Menteri Pariwisata dan Kepala BPJPH di Desa Wisata Pulau Penyengat turut dihadiri unsur Forkopimda se-Kepri, pejabat Pemerintah Provinsi Kepri, dan Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Foto bersama menpar RI, Wako Tanjungpinang, Kepala BPJPH (dok:Kominfo)

Dalam kesempatan tersebut, diserahkan pula sertifikat halal kepada 438 pelaku UMKM di Pulau Penyengat sebagai bagian dari program Presiden Prabowo Subianto yang memberikan kemudahan bagi satu juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia untuk memperoleh sertifikasi halal tanpa biaya. (Adv/Dinas Kominfo)

Penulis: Herman/komEditor: Agus