DK-Tanjungpinang, 5 Oktober 2025 — Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad ikut serta dalam Festival Moon Cake 2025 yang digelar di Jalan Merdeka, Tanjungpinang, Sabtu malam (4/10). Dalam sambutannya, Ansar menyatakan kebahagiaannya melihat masyarakat dari berbagai suku dan agama ikut hadir meramaikan acara budaya itu.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura, Ketua TP-PKK Kepri Dewi Kumalasari Ansar, Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, anggota DPRD Kepri Bobby Jayanto, serta tokoh masyarakat dan unsur Forkopimda.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Tanjungpinang-Bintan, Djony Janto, menyatakan bahwa festival ini tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga menjadi media untuk mempererat tali persaudaraan antar masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah hadir, baik dari etnis Tionghoa maupun dari berbagai latar belakang lainnya. Inilah bukti bahwa Tanjungpinang adalah rumah bersama yang harmonis,” ujarnya.
Gubernur Ansar menekankan bahwa Kepri adalah provinsi yang majemuk, dan keberagaman budaya, suku, serta agama hendaknya dijaga keharmonisannya. Ia mengajak warga untuk terus merawat rasa kekeluargaan dan solidaritas sosial.
Festival Moon Cake 2025 dimulai dengan bazaar UMKM yang menampilkan produk lokal, kemudian dilanjutkan dengan Festival Lampion. Puncaknya pada malam hari dimeriahkan oleh pertunjukan kesenian Tionghoa, tarian tradisional, drum, dan barongsai.
Lebih lanjut, Ansar menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman. Menurutnya, Kepri adalah provinsi majemuk dengan latar belakang suku, budaya dan agama yang berbeda-beda. Namun sejauh ini, masyarakat tetap mampu menjaga keharmonisan.
“Saya bersyukur masyarakat Kepri tidak pernah terpecah belah. Mari kita jaga solidaritas ini bersama-sama, jangan sampai ada konflik suku maupun agama. Kebersamaan inilah yang menjadi kekuatan kita,” tegasnya.