Wako Lis Terima Brevet Kehormatan Kesehatan Penyelaman Hiperbarik dari RSAL

bentuk apresiasi atas kontribusi dan dukungan Pemerintah

Wako Lis
Penyematan Brevet dari RSAL Midiyanto (dok:Humas)

DK-Tanjungpinang – Kepala RSAL dr. Midiyato Suratani Tanjungpinang, Kolonel Laut (K) dr. Widya Wirawan, Sp.PD., M.H., FINASIM., menyematkan Brevet Kehormatan Kesehatan Penyelaman Hiperbarik kepada Wali Kota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, S.H. Penyerahan dilaksanakan di Gedung Chamber Rumkital dr. Midiyato Suratani, Senin (7/10).

Penyematan brevet tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kontribusi dan dukungan Pemerintah Kota Tanjungpinang terhadap pengembangan bidang kesehatan, khususnya kesehatan penyelaman dan hiperbarik. Dalam kesempatan tersebut, Lis juga berkesempatan mencoba langsung terapi oksigen hiperbarik di Ruangan Udara Bertekanan Tinggi (RUBT), bersama Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Kepala Staf Komando Armada I, dan Kapolresta Tanjungpinang.

Diawali dengan paparan mengenai Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik yang disampaikan oleh tim medis RSAL, memberikan pemahaman mengenai manfaat terapi hiperbarik dalam dunia kesehatan, mulai dari peningkatan kadar oksigen dalam darah hingga perannya dalam proses penyembuhan berbagai penyakit. Selanjutnya, Lis mengikuti sesi penyelaman dan terapi hiperbarik. Terapi ini dilakukan di RUBT, di mana peserta diberikan oksigen murni 100 persen dalam tekanan udara tinggi selama kurang lebih 30 menit.

Usai kegiatan, Lis menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Kepala RSAL dr. Midiyato Suratani atas penganugerahan brevet kehormatan yang diberikan. “Terima kasih atas anugerah brevet yang diberikan. Dengan metode ini dapat terwujud komitmen bersama untuk lebih mengembangkan kesehatan penyelaman dan hiperbarik di RSAL khususnya dan Kota Tanjungpinang pada umumnya,” ujarnya.

Lis juga membagikan pengalamannya selama menjalani terapi oksigen hiperbarik. Ia menjelaskan bahwa peningkatan tekanan udara di dalam chamber membuat paru-paru mampu menyerap oksigen lebih banyak dibanding kondisi normal. “Selama proses berlangsung lebih kurang 30 menit, kondisi tubuh dalam keadaan rileks dan sangat nyaman dirasakan, karena udara yang kita hirup benar-benar murni 100 persen. Sehingga saat keluar dari chamber, badan terasa lebih ringan dan nyaman,” jelasnya.

Lis berharap kerja sama dan sinergi antara Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan RSAL dr. Midiyato Suratani dapat terus ditingkatkan, khususnya dalam mendukung inovasi dan layanan kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat.