Pembukaan KURMA 2025. (Foto: BI Perwakilan Kepri)
TANJUNGPINANG – Tabuh beduk Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon di Dataran Tugu Sirih Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) pada Senin (10/03) sore jadi penanda mulainya Kepulauan Riau Ramadan Fair (KURMA) 2025 oleh Pemerintah Provinsi Kepri bersama Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri, Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Kepri, dan para mitra strategis terkait.
Bersambut dengan gemuruh tepuk tangan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura, serta masyarakat, acara itu resmi bermula.
Mengenal KURMA 2025
Menaja semangat “Sinergi untuk Memperkuat Ekonomi Syariah Provinsi Kepulauan Riau”, KURMA 2025 jadi gerbang keberkahan bagi masyarakat. Khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baik di Tanjungpinang maupun Kota Batam.
Agenda tahunan itu, semarak dengan berbagai program untuk meningkatkan inklusivitas dan daya saing ekonomi syariah antara lain Business Matching UMKM Syariah, Bazar Ramadan, Layanan Sertifikasi Halal, Sosialisasi ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf), Festival Fashion Show, Bedah Buku, Seminar ekonomi syariah, dan berbagai kompetisi seperti Nasyid, Azan, Dai Cilik, Cerdas Cermat, dan Mewarnai.
Kepala BI Kepri, Rony Widijarto P. mengungkapkan, KURMA merupakan langkah mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah pada momentum Ramadan sejak 2024. Pada tahun ini, KURMA berlangsung pada 10 s.d. 16 Maret 2025 di Tanjungpinang dan 17 s.d. 23 Maret 2025 di Batam.
Menurutnya pada 2025, pertumbuhan ekonomi Kepri diproyeksikan meningkat ke kisaran 4,8-5,6%, lebih tinggi dari rata-rata nasional.
“Namun, Kepri masih menghadapi tantangan berupa disparitas pertumbuhan ekonomi antarwilayah yang dapat diatasi dengan penguatan dan pemberdayaan ekonomi syariah serta penguatan digitalisasi sistem pembayaran,” ujarnya.
Selain itu, kolaborasi dan inovasi menjadi kunci keberhasilan menjadikan Kepri sebagai pusat ekonomi syariah yang maju dan mendukung pertumbuhan ekonomi agar lebih merata dan berkelanjutan.
KURMA 2025 juga menjadi momentum untuk mendorong digitalisasi keuangan syariah melalui peluncuran QRIS 1000 Masjid. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi keuangan sosial syariah dengan memanfaatkan QRIS untuk pembayaran ZISWAF secara digital.
Selain itu, guna memastikan kebutuhan uang Rupiah menjelang Idulfitri, KURMA 2025 juga menghadirkan layanan Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2025. Melalui layanan ini, masyarakat dapat melakukan penukaran uang Rupiah dengan kondisi layak edar.
Pemerintah Provinsi Kepri bersama Bank Indonesia Kepri dan mitra kerja terkait berkomitmen untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah melalui berbagai inisiatif strategis.
Sinergi antara pemerintah, sektor swasta, UMKM, lembaga keuangan syariah, dan masyarakat diharapkan dapat menjadikan ekonomi syariah sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berdaya saing global.
Sebagai bagian dari rangkaian program menuju Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2025, KURMA 2025 merupakan komitmen dan langkah nyata Provinsi Kepri dalam memperkuat infrastruktur ekonomi syariah serta mendorong digitalisasi sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Berkah UMKM
Kehadiran KURMA di Ibu Kota Provinsi Kepri yakni Tanjungpinang dan Bandar Madani Batam jadi dongkrak perekonomian syariah para UMKM pada Ramadan. Tak sedikit, UMKM yang menuai berkah dari aktivitas ekonomi di dalamnya.
Berdasarkan data BI Kepri, total capaian transaksi penjualan mencapai Rp2,33 miliar serta business matching pembiayaan sebesar Rp2,19 miliar. Nominal itu adalah buah dari berbagai program unggulan, seperti UMKM Expo, Business Matching, Seminar Ekonomi Syariah, Layanan Sertifikasi Halal, Festival Fashion Show karya 7 desainer profesional dan 8 desainer muda potensial Kepri, Talk show Literasi Keuangan Syariah, hingga beragam kompetisi Islami.
“KURMA 2025 menjadi bukti nyata atas komitmen kuat BI bersama Pemerintah Daerah dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif, merata, dan berkelanjutan,” kata Kepala BI Kepri, Rony Widijarto P.
Tren positif itu juga dibuktikan dengan dampak positif yang diakui para pelaku UMKM.
Salah seorang pelaku UMKM, Rizki mengucap syukur atas pagelaran itu. Alhasil, ia meraup untung hingga ratusan ribu per harinya. Ia pun juga mengaku terbantu dengan fasilitas yang lengkap dan memadai.
“Alhamdulillah ini sangat baik. Penghasilannya sangat lumayan dan menambah penghasilan,” ujarnya.
“Sebelumnya saya buka di pasar malam tapi belum seramai di sini”, tambah Rizki.
Ia berharap KURMA dapat terus diselenggarakan setiap tahunnya sebab sangat membantu para pelaku UMKM.
Hal serupa juga disampaikan oleh pedagang lainnya, Iqbal. Ia yang menjual air minum itu juga meraup untuk ratusan ribu per malamnya.
“Paling tidak satu malam saja bisa dapat Rp200 ribuan,” tuturnya.
Dirindukan Masyarakat
Dampak positif KURMA 2025 di Batam dan Tanjungpinang juga terverifikasi dari tanggapan masyarakat yang menikmati program itu. Terlebih, KURMA berada di lokasi yang kerap menjadi pusat aktivitas masyarakat di kala senja khususnya sembari menunggu buka puasa.
“Di sini banyak pilihan. Kita yang mau buka puasa pun bisa belanja sesuka hati,” ucap Deri salah seorang pengunjung KURMA di Tanjungpinang.
Ia menambahkan, momen keberkahan Ramadan pada KURMA 2025 juga semakin terasa dengan banyaknya pelaku UMKM yang sering memberikan bonus untuk berbuka puasa.
“Alhamdulillah ada yang melebihkan porsinya katanya untuk buka puasa. Jadi betah,” lanjutnya dengan tawa.
Pengunjung lainnya, Tri juga menuturkan hal serupa. Menurutnya berbelanja di bazar KURMA juga mudah dengan adanya Qris para pelaku UMKM.
“Kalau lupa bawa cash bagusnya ada Qris. Jadi ada alternatif lain. Event seperti ini yang bakal dirindukan di bukan puasa,” ungkapnya.
Ia mengaku memang sengaja hadir di KURMA untuk menghabiskan waktu bersama keluarga menjelang berbuka puasa. Baginya, KURMA menjadi pilihan yang baik bagi masyarakat untuk ngabuburit pada Ramadan.
Terselenggaranya KURMA 2025 sejak awal telah mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Misalnya saja Menjadi RI Fadli Zon. Dalam arahannya, Ia menekankan bahwa Kepri merupakan “melting pot”, tempat bertemunya berbagai suku bangsa dan agama, yang hingga kini tetap terjaga dalam harmoni dan toleransi.
“Hari ini kita bisa menyaksikan bagaimana tradisi Ramadan diperkaya melalui Kurma 2025, menghadirkan ekosistem yang menghubungkan pelaku UMKM dan ekonomi berbasis budaya, digitalisasi keuangan, serta penguatan literasi keislaman,” ujar Fadli Zon.
Di hari yang sama, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyebut Kepri terus memperkuat ekosistem ekonomi syariah melalui pengembangan Halal Center.
“Ada juga melalui inkubasi usaha halal melalui Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN), serta transformasi koperasi konvensional menjadi modern berbasis syariah melalui Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren),” katanya.
Senada dengan itu, Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan KURMA 2025.
Ia menegaskan pentingnya sinergi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Kepri.
“KURMA merupakan bentuk nyata kolaborasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Provinsi Kepulauan Riau, sekaligus memperkuat daya saing UMKM lokal,” tuturnya saat menutup KURMA 2025 di Batam, Sabtu (22/03).