LINGGA  

Aktivis Pemuda Desa Kelumu Kecam Pemkab Lingga atas Lambannya Perbaikan Jalan Rusak

“5 Point Tuntutan Aktivis Pemuda Desa Kepada Pemerintahan Kabupaten Lingga”

Aktivis Pemuda Kabupaten Lingga Fikri dan Zainal (Dok:Bima)
Aktivis Pemuda Kabupaten Lingga Fikri dan Zainal (Dok:Bima)

DK-Lingga Warga Desa Kelumu, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, kembali menyuarakan tuntutan mereka kepada pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Lingga terkait kondisi jalan yang rusak parah. Setelah diguyur hujan deras selama beberapa hari berturut-turut, akses jalan utama desa kembali ambruk, menghambat mobilitas masyarakat dan mengancam keselamatan pengguna jalan.Kondisi ini memicu kemarahan warga yang merasa pemerintah daerah lamban dalam menangani permasalahan infrastruktur di desa mereka. Masyarakat menuntut langkah konkret dari pemerintah untuk segera memperbaiki jalan secara permanen, bukan hanya perbaikan sementara yang mudah rusak kembali.

Tuntutan Warga Desa Kelumu
Dalam pernyataan resminya, warga Desa Kelumu mengajukan beberapa tuntutan kepada pemerintah daerah, di antaranya:
1. Perbaikan Jalan Secara Permanen – Warga meminta agar pemerintah segera melakukan perbaikan jalan yang kokoh dan tahan lama, bukan sekadar perbaikan sementara yang tidak efektif.
2. Tindakan Nyata dari DPRD Kabupaten Lingga – Masyarakat menilai DPRD hanya sekadar mendengar keluhan tanpa adanya langkah konkret. Mereka mendesak para anggota dewan untuk memastikan permasalahan ini benar-benar ditangani.
3. Bupati Lingga Diminta Turun ke Lokasi – Warga mendesak Bupati Lingga untuk turun langsung ke Desa Kelumu guna melihat sendiri kondisi jalan yang semakin memprihatinkan.
4. Keberpihakan Anggaran untuk Infrastruktur Desa – Pemerintah diminta untuk mengalokasikan anggaran yang cukup untuk perbaikan infrastruktur desa dan memastikan pembangunan tidak hanya terpusat di kota.
5. Transparansi dan Akuntabilitas Perbaikan Jalan – Warga menuntut transparansi dalam penggunaan anggaran dan pengawasan ketat terhadap proyek perbaikan agar kualitasnya terjamin.

Salah satu pemuda Desa Kelumu, Zainal, menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap DPRD yang dinilai tidak serius menindaklanjuti keluhan masyarakat.

“Kami sudah berulang kali menyampaikan keluhan terkait jalan rusak ini kepada DPRD Kabupaten Lingga, termasuk saat mereka melakukan reses. Namun, hingga saat ini, tidak ada tindak lanjut yang jelas. Mereka seolah hanya datang untuk mendengar, tanpa ada aksi nyata. Jalan ini sudah ambruk untuk kedua kalinya, dan jika terus dibiarkan, masyarakat yang menjadi korban. Kami butuh solusi, bukan janji,” tegas Zainal.

Senada dengan itu, Fikri, pemuda lainnya, menilai bahwa pemerintah daerah, terutama Bupati Lingga, harus lebih proaktif dalam menangani persoalan ini.
“Pemerintah Kabupaten Lingga, terutama Bupati, harus turun langsung ke lapangan dan melihat sendiri bagaimana kondisi jalan di desa kami. Jangan hanya mengandalkan laporan tanpa tindakan nyata. Kami sebagai masyarakat berhak mendapatkan infrastruktur yang layak. Jika pemerintah terus abai, maka ini menunjukkan ketidakmampuan mereka dalam menjalankan tugasnya. Kami ingin kepastian, bukan sekadar harapan kosong,” ungkapnya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak DPRD Kabupaten Lingga maupun Pemerintah Kabupaten Lingga terkait langkah yang akan diambil untuk menyelesaikan permasalahan ini. Warga Desa Kelumu berharap tuntutan mereka segera ditanggapi sebelum kondisi jalan semakin memburuk dan berdampak lebih luas pada kehidupan masyarakat setempat.

Penulis: BimantaraEditor: Herman