
DK-Bintan Guyuran hujan deras selama dua hari terakhir membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, terendam banjir. Menyikapi kondisi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan.
“Kami mengambil langkah ini setelah menerima laporan dari BPBD terkait banjir yang melanda beberapa kecamatan. Ditambah lagi, prediksi BMKG menyatakan hujan masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan,” ujar Bupati Bintan, Roby Kurniawan, saat meninjau banjir di Kampung Pisang, Kecamatan Bintan Timur, Kamis.
Dengan status tanggap darurat, Pemkab Bintan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri serta pemerintah pusat untuk memastikan langkah-langkah penanganan pasca-banjir berjalan optimal. Selain itu, anggaran darurat juga akan disiapkan, mencakup pengadaan dapur umum hingga sarana dan prasarana lain guna membantu warga terdampak.
“Saat ini, bersama Polres dan BPBD Bintan, kami sudah mulai menyalurkan bantuan logistik berupa sembako kepada korban banjir,” tambah Roby.
Data dari BPBD Bintan mencatat, sebanyak 71 rumah dan 220 jiwa terdampak banjir, dengan wilayah Kampung Pisang menjadi salah satu yang paling parah. Ketinggian air di daerah tersebut mencapai betis orang dewasa, merendam rumah-rumah warga sejak Rabu (19/3) pagi hingga Kamis (20/3) sore.
Sandra, seorang warga Kampung Pisang, mengungkapkan bahwa banjir kali ini bukanlah yang pertama.
“Kampung Pisang memang langganan banjir setiap tahun, terutama saat musim hujan. Letaknya yang berada di dataran rendah dan diapit perbukitan membuat air mudah menggenang. Tahun ini saja sudah dua kali banjir, bahkan saat tahun baru 2025, airnya sempat setinggi dada orang dewasa,” tutur Sandra.
Dengan status tanggap darurat ini, diharapkan penanganan banjir dapat berjalan lebih efektif, serta solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir di Bintan dapat segera ditemukan.