
DK-Anambas Sejak November lalu, Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, belum juga disalurkan. Keadaan ini membuat sejumlah ASN mengeluh, karena mereka menggantungkan hidup pada TPP yang seharusnya menjadi bagian dari penghasilan mereka.
Salah seorang ASN yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan kesulitan yang dialaminya akibat belum tersalurkannya TPP. “Kami benar-benar lelah dan kesulitan, karena kebutuhan pokok di Anambas sangat mahal. Sebagian besar dari kami adalah perantau, dan kami harus membayar kebutuhan sehari-hari, tempat tinggal, serta biaya sekolah anak yang juga harus segera dibayar,” ujarnya.
Untuk bertahan hidup, dia bahkan terpaksa meminjam uang dari kerabat dan menjual perabot rumah tangga. “Pilu rasanya mendengar anak saya yang baru berusia 1 tahun merengek minta susu. Sudah dua minggu ini kami hanya bisa memberi dia air putih sebagai pengganti susu,” tambahnya dengan sedih.
Menurutnya, kondisi ini juga berimbas pada para pedagang di Anambas, karena daya beli masyarakat menurun drastis. Hal ini terjadi karena sebagian besar penduduk di Anambas adalah ASN atau honorer yang sampai saat ini belum menerima hak mereka. “Kami sangat mengharapkan TPP ini untuk kelangsungan hidup keluarga kami. Bahkan pedagang pun merasakan dampaknya, daya beli masyarakat menurun, dan banyak pedagang yang gulung tikar,” kata pegawai tersebut.
Sekretaris Daerah Anambas, Sahtiar, membenarkan bahwa TPP ASN memang belum disalurkan sejak November. Ia menjelaskan bahwa penundaan ini terjadi karena kondisi keuangan daerah yang belum mencukupi untuk membayar hak-hak pegawai. “Kami sudah menyampaikan hal ini. Kami sedang menunggu ketersediaan anggaran untuk membayar TPP. Kami juga ingin segera menyalurkannya,” ungkap Sahtiar.
Saat ditanya mengenai kemungkinan TPP akan disalurkan sebelum lebaran, Sahtiar belum bisa memberikan kepastian. “Untuk tahun ini, kami akan prioritaskan pembayaran THR (Tunjangan Hari Raya) terlebih dahulu. Setelah itu, jika anggaran memungkinkan, kami akan berusaha menyalurkan TPP. Kami akan melihat uang yang masuk di akhir bulan ini,” pungkas Sahtiar.