
DK-Anambas Petani di Desa Bukit Padi, Jemaja Timur, berhasil memanen padi dari lahan seluas 40 hektare pada Selasa, (11/3). Hasil panen ini membuktikan bahwa meski berada di daerah kepulauan, padi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan Pangan (DP3) Kabupaten Anambas, Rovaniyadi, menyatakan bahwa panen kali ini menghasilkan 3,5 ton padi, yang merupakan produk lokal asli Anambas.
Meskipun hasilnya masih tergolong sedikit, Rovaniyadi menjelaskan bahwa lahan yang tersedia seluas 99 hektare, namun baru 40 hektare yang dapat diolah. Ia mengungkapkan bahwa kekurangan jumlah petani menjadi kendala dalam mengoptimalkan seluruh lahan yang ada.
“Lahan yang mampu diolah hanya 40 hektare. Kami masih kekurangan petani untuk memaksimalkan lahan yang tersedia,” kata Rovaniyadi.
Setelah panen, petani akan mengolah padi menjadi beras di rumah produksi yang berada tidak jauh dari area persawahan. Rovaniyadi juga mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam memanfaatkan lahan yang ada. Ia yakin dengan gotong royong, Anambas bisa menjadi lumbung pangan bagi Provinsi Kepri.
“Kami mendorong generasi muda untuk terlibat. Jika semua bekerja sama, kami yakin Anambas akan menjadi lumbung pangan untuk Kepri,” pungkasnya.