
DK-Bintan Pencemaran Minyak Hitam Terjang Pesisir Bintan, Wisata dan Nelayan Terdampak. Pesisir Pantai Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), kembali tercemar minyak hitam, meresahkan pengunjung pantai wisata dan nelayan setempat. Minyak berwarna hitam pekat yang mencemari laut dan menempel pada tiang rumah warga pesisir, mengganggu aktivitas wisata dan menyebabkan nelayan tidak bisa melaut.
David, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bintan, mengungkapkan kekecewaannya dengan adanya pencemaran ini. “Minyak hitam datang lagi mencemari pesisir pantai Bintan, dari daerah Berakit sampai Kijang,” katanya pada Rabu (5/3).
David menduga minyak hitam tersebut berasal dari kapal Bunker atau Tanker yang beroperasi di perairan sekitar Malaysia dan Singapura, yang terdekat dengan Bintan. Ia juga mencatat dua kemungkinan penyebab pencemaran ini. Pertama, angin utara yang kuat menyebabkan kapal tugboat bermuatan minyak terjatuh ke laut, terbawa arus hingga mencapai pesisir Bintan. Kedua, minyak hitam itu diduga berasal dari rig pengeboran minyak di laut.
Sementara itu, Iwan Winarto, pelaku wisata di Bintan, menyatakan bahwa pencemaran minyak hitam ini merugikan sektor pariwisata. Pengunjung yang sebelumnya menikmati pantai putih, kini mengeluhkan kondisi tersebut. “Masalah ini terjadi setiap tahun, dan kami berharap ada solusi cepat,” ujarnya. Iwan menambahkan bahwa pengawasan ketat di perbatasan dengan negara tetangga sangat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bintan terkait insiden pencemaran minyak hitam ini.