
DK-Bintan Ratusan warga dari berbagai daerah berkumpul untuk melaksanakan ziarah Marhom Bukit Batu di Kompleks Pemakaman Marhum Bukit Batu, Desa Bintan Buyu, Kecamatan Teluk Bintan, pada Senin (27/1/2025). Acara ini merupakan bagian dari tradisi tahunan yang digelar setiap tanggal 27 Rajab, bertepatan dengan peringatan Isra Mikraj.
Ketua Zuriat Bintan sekaligus ketua penyelenggara acara, Awang Ali, mengungkapkan bahwa tradisi ziarah Marhom dimulai sekitar tahun 1940-an. Saat itu, beberapa pemuda setempat diculik oleh tentara Jepang, dan warga membuat nazar akan mengadakan kenduri di makam Marhom Bukit Batu jika anak-anak mereka kembali dengan selamat.
“Alhamdulillah anak-anak mereka pulang dengan selamat, berdekatan dengan tanggal 27 Rajab. Sejak itu, warga rutin mengadakan kenduri dan ziarah marhom setiap tahunnya,” kata Ali.
Dalam tradisi marhom, masyarakat berbaur dengan hangat di kompleks makam, membawa pulut kuning dan bunga telur yang dihias berwarna-warni. “Bunga telur yang dibawa biasanya jumlahnya ganjil, seperti 7, 9, atau 11,” jelasnya.
Setelah meletakkan pulut kuning dan bunga telur di makam, warga duduk menghadap dan memanjatkan doa kepada Allah SWT, memohon keselamatan, kesehatan, dan kelancaran rezeki. Setelah berdoa, mereka bersama-sama menikmati hidangan, membagikan pulut kuning dan telur kepada pengunjung sebagai bentuk berbagi berkah.
“Setelah berdoa, kita makan bersama dan membagikan pulut kuning dan telur ke pengunjung agar berkahnya dirasakan semua,” tutup Ali.
Ali berharap tradisi ini dapat menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi antarwarga dan menjaga warisan budaya yang telah ada sejak puluhan tahun lalu.