DK-Natuna

Cuaca ekstrem diprediksi akan melanda wilayah Natuna selama lima hari ke depan, dengan angin kencang yang diperkirakan mencapai kecepatan 08–50 km/jam dari arah utara hingga timur. Fenomena ini dipicu oleh peningkatan kecepatan angin yang membawa massa udara dingin (cold surge) dari Asia serta adanya daerah belokan angin (shearline) di sekitar Kepulauan Riau, yang memicu pertumbuhan awan hujan disertai angin kencang di wilayah Natuna.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Natuna, Dany Pangestu, menyebutkan bahwa fenomena shearline ini masih aktif di wilayah Kepulauan Riau, terutama di sekitar Natuna. “Shearline yang masih bertahan ini memicu terjadinya pembentukan awan yang berpotensi hujan lebat, disertai angin kencang,” jelas Dany, Senin (27/1/2025).
Masyarakat Natuna, khususnya yang berada di perairan, diminta untuk tetap waspada terhadap bahaya yang mungkin timbul akibat cuaca ekstrem ini. BMKG memperingatkan adanya gelombang tinggi di perairan Natuna dengan ketinggian mencapai 2,5 hingga 4 meter. Angin kencang berpotensi menyebabkan pohon tumbang, kerusakan bangunan, dan menciptakan awan cumulonimbus yang dapat menghasilkan hujan lebat, petir, hingga puting beliung yang datang secara mendadak.
Dany Pangestu juga mengimbau agar masyarakat, terutama yang beraktivitas di laut, untuk terus memantau informasi cuaca terkini. Informasi resmi mengenai cuaca ekstrem ini dapat diakses melalui media sosial Stasiun Meteorologi Maritim Natuna, website resmi BMKG, dan aplikasi InfoBMKG.
“Dengan cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung beberapa hari ke depan, kami mengingatkan masyarakat untuk tetap siaga dan mengutamakan keselamatan,” tambah Dany.