
DK-Jakarta Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, memberikan instruksi tegas kepada Perum Bulog untuk aktif dalam penyerapan gabah sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram. Penyerapan gabah ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan di Indonesia.
Dalam upaya ini, Sudaryono menargetkan Bulog untuk menyerap gabah setara dengan 3 juta ton beras, yang diharapkan dapat mendorong stabilitas pangan di pasar. Dengan alokasi anggaran Rp3 triliun, kebijakan HPP yang sudah disetujui Presiden Prabowo Subianto ini diharapkan dapat memberikan manfaat lebih bagi kesejahteraan petani lokal, sekaligus mengamankan anggaran pertanian yang mencapai Rp149 triliun untuk subsidi pupuk, benih, irigasi, serta alat dan mesin pertanian.
“Dengan anggaran ini, kita tidak hanya menjamin pendapatan petani, tetapi juga memastikan kelangsungan sektor pertanian yang lebih kuat,” ujar Sudaryono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/1/2025).
Kementerian Pertanian juga terus berupaya meningkatkan produksi pangan melalui berbagai program, salah satunya dengan memperluas lahan tanam. Pada 2024, Kementan berhasil mengelola 1,7 juta hektare lahan yang memungkinkan panen dua kali dalam setahun. Tahun ini, targetnya adalah menambah 2,5 juta hektare lahan tanam baru, dengan 500 ribu hektare di antaranya akan dikelola oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Kita harus bekerja secara gotong royong karena produksi terus meningkat. Penting bagi kita untuk segera mengakselerasi langkah-langkah yang mendukung target ini,” tegas Sudaryono.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia diproyeksikan akan mengalami surplus gabah sebesar 7 juta ton pada Mei 2025, yang setara dengan 4 juta ton beras. Surplus ini diharapkan tidak hanya menjamin pasokan pangan dalam negeri, tetapi juga mendorong petani untuk terus meningkatkan produksi guna mencapai swasembada pangan yang lebih mandiri.
Selain beras, pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada sektor jagung. Dalam hal ini, Polri ditugaskan untuk mendukung penanaman jagung guna memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus membuka peluang ekspor.