DK-Karimun

Mauludiyatun Hasanah, pemenang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional 2025 di Qatar, tiba di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), pada Jumat (24/1/2025). Penyambutan terhadap qoriah muda ini berlangsung sederhana namun penuh haru, dengan diwakili oleh Staf Ahli Isnaini bersama dengan berbagai organisasi Islam seperti Gerakan Cinta Masjid (GCM), Himpunan Pemerhati Barisan Muda, dan Persatuan Mubaligh. Tradisi penyambutan ini dihiasi dengan iringan kompang dan taburan beras kuning, yang sesekali membuat Mauludiyatun terharu hingga berkaca-kaca.
“Tak sangka bakal menang, karena saingannya sangat ketat, ada Maroko, Mesir, Ternate, Afrika Selatan. Alhamdulillah, ini adalah pencapaian yang sangat tak ternilai bagi saya,” ungkap Mauludiyatun dengan penuh rasa syukur.
Lahir pada 1 Februari 2012, Mauludiyatun sejak usia lima tahun sudah bercita-cita untuk menjadi Qoriah Internasional. Menurutnya, membaca dan menghafal Al-Qur’an bukanlah hal yang sulit, asalkan memiliki tekad yang kuat dan semangat yang tidak kenal lelah untuk terus mengulang-ulang hafalan. “Saya tidak diberi gadget seperti anak-anak lainnya. Waktu saya lebih banyak dibagi antara sekolah dan menghafal Al-Qur’an,” cerita Mauludiyatun yang kini duduk di kelas satu Madrasah Tsanawiyah Hidayatullah Islamiah.
Mauludiyatun, yang akrab disapa Iya, mengisahkan awal mula perjalanannya menuju MTQ Internasional, yang dimulai dengan mengirimkan video singkat pada Juni 2024. Di Qatar, ia pertama kali tampil membaca Surah Ali Imran ayat 102, bersaing dengan peserta asal Ternate. Selanjutnya, ia tampil kedua kalinya membacakan Surah Ali Imran ayat 95, bersaing dengan peserta asal Maroko. Pada penampilan terakhir, ia membacakan Surah Ali Imran ayat 133, berkompetisi dengan lima peserta lainnya, termasuk dua dari Indonesia, Mesir, Maroko, dan Afrika Selatan.
Dari ratusan peserta yang mengikuti seleksi, Mauludiyatun berhasil menjadi salah satu pemenang terbaik dalam ajang MTQ Internasional tahun 2025. Pemenang utama pada kompetisi ini adalah peserta dari Ternate (Indonesia) yang meraih Juara I, disusul dengan Afrika Selatan sebagai Juara II, Mauludiyatun sebagai Juara III, Mesir di Juara IV, dan Maroko di Juara V. “Rasanya senang, tapi tak bisa saya gambarkan dengan kata-kata,” ungkapnya, penuh haru.
Kemenangan Mauludiyatun bukan hanya hasil dari kerja kerasnya, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa dengan tekad dan semangat, impian bisa menjadi kenyataan. Kini, ia telah mengukir prestasi yang membanggakan bagi tanah kelahirannya, Karimun, dan negara Indonesia di kancah internasional.