
DK-Kesehatan Generasi Z, yang lahir di era pesatnya perkembangan teknologi, dianggap lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental. Ciri-ciri khas mereka, seperti ketidaksabaran, preferensi terhadap hal-hal instan, dan kecenderungan untuk bersikap antisosial, berpotensi menambah tantangan psikologis yang dihadapi. Wakil Direktur Pelayanan RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang, dr. Prihatin Iman Nugroho, menjelaskan bahwa kerentanan ini berujung pada masalah psikologis dan fisik bagi Generasi Z, yang sering kali memilih konsultasi online atau fasilitas konsultasi lain sebelum mencari perawatan medis di rumah sakit.
Di sisi lain, Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr. Sri Suciati MHum, menyebut generasi ini sebagai “generasi kristal” yang mudah pecah. Menurutnya, ketahanan diri generasi Z masih rapuh dan mereka membutuhkan dukungan kuat dari orang di sekitar mereka. “Tugas kampus adalah menguatkan mereka, karena tidak ada manusia yang bebas dari masalah,” ujar Dr. Sri, menggambarkan pentingnya peran lingkungan sekitar dalam memperkuat ketahanan mental mereka.