Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Tanjunguban

“Kelangkaan Pasokan Gas di Tanjunguban Dipicu oleh Keputusan Agen yang Tidak Mengambil Kuota Fakultatif Selama Libur Natal dan Tahun Baru”

 

Kepala DKUPP Kabupaten Bintan (Dok:Rifqi)

DK-Bintan Warga Tanjunguban, Kabupaten Bintan, saat ini menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pasokan gas elpiji 3 kg, yang menjadi kebutuhan energi utama mereka. Kelangkaan ini terjadi setelah agen PT Mitra Cipta Abadi Mulia (MCAM) memutuskan untuk tidak mengambil kuota fakultatif selama libur Natal dan Tahun Baru 2025, sementara agen-agen lain di luar wilayah Tanjunguban tetap mengambil kuota tersebut.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Bintan, Asy Syukri, menjelaskan bahwa ketidaksiapan agen MCAM ini mengakibatkan terhentinya distribusi gas elpiji ke pangkalan-pangkalan di Tanjunguban, yang berimbas pada kekosongan pasokan. “Ketika agen MCAM tidak mengambil kuota fakultatif, distribusi ke pangkalan di Tanjunguban terhenti selama libur, sehingga menyebabkan kekosongan pasokan,” ujarnya pada Senin malam (6/1/2025).

Untuk mengatasi masalah ini, Asy Syukri meminta PT MCAM segera mengirimkan empat truk gas elpiji 3 kg dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE) untuk memenuhi kebutuhan di Tanjunguban. Pihaknya juga akan terus memantau situasi dan melakukan evaluasi guna mencegah kelangkaan serupa di masa depan.

Tokoh masyarakat Bintan Utara, Syamsudin, mengecam keputusan agen PT MCAM yang dinilai tidak mengutamakan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. “Meskipun kuota fakultatif tidak wajib, ini adalah tanggung jawab agen untuk memastikan pasokan gas tetap ada, khususnya di daerah seperti Tanjunguban,” kata Syamsudin. Ia juga mempertanyakan mengapa agen lain di luar wilayah Tanjunguban tetap mengambil kuota fakultatif, sementara MCAM tidak melakukannya.

“Gas elpiji adalah kebutuhan mendasar. Jika agen mengabaikan hal ini, seharusnya ada evaluasi terhadap kinerja mereka agar kejadian serupa tidak terulang, terutama saat libur panjang dan hari besar,” tegas Syamsudin.

Kelangkaan gas elpiji di Tanjunguban ini menjadi pengingat akan pentingnya koordinasi dan tanggung jawab bersama antara agen distribusi dan pihak terkait untuk memastikan pasokan kebutuhan dasar masyarakat tetap terjaga, tanpa adanya gangguan di masa mendatang.

Penulis: Rifqi LuthfiEditor: Herman