NATUNA  

BPBD Natuna Catat 146 Kejadian Bencana pada 2024

“BPBD Tingkatkan Program Edukasi dan Sosialisasi untuk Kurangi Dampak Bencana”

Petugas BPBD Natuna Kepri saat memadamkan api yang membakar lahan (Dok:Pemkab Natuna)

DK-Natuna Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mencatat sebanyak 146 kejadian bencana yang terjadi sepanjang tahun 2024 hingga 28 Desember. Kepala Pelaksana BPBD Natuna, Raja Darmika, yang dihubungi pada Minggu, menjelaskan bahwa jumlah bencana tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023, yang tercatat hanya 91 kejadian.

“Jumlah kejadian bencana tahun ini memang lebih banyak daripada tahun sebelumnya,” ujar Raja Darmika.

Berdasarkan data yang dimiliki BPBD, kebakaran lahan menjadi jenis bencana yang paling sering terjadi di Natuna pada 2024, dengan total 80 kejadian. Setelah itu, cuaca ekstrem tercatat sebanyak 50 kali, diikuti oleh banjir sebanyak 10 kali, kebakaran rumah 3 kali, abrasi 2 kali, dan longsor 1 kali.

Kecamatan Bunguran Timur, yang merupakan ibu kota Kabupaten Natuna, menjadi wilayah yang paling sering dilanda bencana, dengan total 81 kejadian. Di antaranya, 55 kejadian kebakaran lahan, dua kebakaran rumah, tiga kejadian banjir, 20 kejadian cuaca ekstrem, dan satu longsor.

Raja Darmika menegaskan bahwa bencana yang terjadi seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Ia menambahkan bahwa upaya pencegahan dan mitigasi bencana harus lebih intensif dilakukan, tidak hanya oleh BPBD, tetapi juga oleh seluruh masyarakat Natuna.

Pada tahun 2024, BPBD telah berusaha menjalankan berbagai program kegiatan untuk mengurangi dampak bencana. Salah satunya adalah melalui edukasi dan sosialisasi mengenai kesadaran bencana, yang diberikan kepada pelajar dan masyarakat umum. Selain itu, BPBD juga fokus pada peningkatan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC), agar petugas yang terlibat dapat lebih terlatih dan siap menghadapi situasi darurat.

“BPBD menyediakan layanan informasi mengenai daerah rawan bencana, layanan pencegahan dan kesiapsiagaan, serta layanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana,” tambah Raja Darmika.

Penulis: BimantaraEditor: Herman