Pemancing Darwis Ditemukan Meninggal Dunia di Perairan Cukas Dabo, Tim SAR Gabungan Berhasil Evakuasi Jenazah

“Korban yang hilang sejak Jumat (20/12) saat memancing di perairan Cukas ditemukan dalam keadaan meninggal pada Minggu (22/12), setelah pencarian intensif oleh Tim SAR Gabungan. Jenazah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka di Desa Cukas”

Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian hari ketiga terhadap seorang pemancing hilang di wilayah Perairan Cukas Dabo, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) (Dok:Humas SAR Tanjungpinang)

DK-Lingga Seorang pemancing bernama Darwis yang hilang di Perairan Cukas Dabo, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh Tim SAR Gabungan pada Minggu (22/12) sekitar pukul 15.15 WIB. Penemuan tersebut berlangsung di koordinat 0°27.936’ S 104°14.189’ E, yang terletak sekitar 1,70 nautical mile ke arah timur laut dari lokasi pertama kali Darwis dilaporkan jatuh ke laut. Setelah ditemukan, jenazah korban segera dievakuasi dan dibawa ke rumah duka yang berada di Desa Cukas, tempat tinggal keluarga korban.

Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Fazzli, menjelaskan bahwa sebelumnya Kantor SAR Tanjungpinang melalui Unit SAR Lingga menerima informasi mengenai hilangnya Darwis pada Jumat (20/12) sekitar pukul 11.30 WIB. Laporan tersebut datang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat yang melaporkan bahwa korban terakhir kali terlihat di perairan Cukas, di mana ia berniat untuk melakukan kegiatan mengarung atau menombak ikan di perairan tersebut. Saat kejadian, cuaca di perairan tersebut cukup buruk, dengan kondisi air laut pasang yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam pencarian awal.

Ketika tim SAR tiba di lokasi kejadian, mereka hanya menemukan perahu panjang milik Darwis yang terombang-ambing di laut. Namun, tidak ditemukan jejak korban, sehingga upaya pencarian dilakukan secara intensif dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk personel SAR, BPBD, serta nelayan setempat. Pencarian berlangsung selama dua hari, dengan tim SAR terus melakukan penyisiran area yang lebih luas mengingat kondisi laut yang sulit diprediksi. Meskipun demikian, pencarian yang dilakukan dengan penuh kesungguhan akhirnya membuahkan hasil pada Minggu sore, di mana korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di lokasi yang cukup jauh dari tempat kejadian.

Fazzli juga mengungkapkan bahwa meskipun pencarian sempat mengalami kendala karena kondisi alam, tim SAR terus bekerja keras dengan harapan dapat menemukan korban dalam keadaan selamat. Namun, setelah dua hari pencarian, tim SAR akhirnya menemukan jenazah Darwis. “Korban sudah dievakuasi ke rumah duka di Desa Cukas untuk diserahkan kepada keluarga,” ujar Fazzli.

Kehilangan ini tentu memberikan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat korban. Masyarakat sekitar juga merasa kehilangan, mengingat Darwis dikenal sebagai pribadi yang baik dan sering melakukan aktivitas memancing di perairan tersebut. Proses pencarian ini menunjukkan pentingnya kerjasama antara SAR, BPBD, dan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat di wilayah pesisir, khususnya dalam pencarian korban di perairan yang berbahaya.

Penulis: BimantaraEditor: Herman