DK-TanjungPinang Organisasi sering kali mengandung makna yang sangat dalam, sehingga kita kadang merasa kebingungan dalam mencoba mengartikannya. Sementara itu, rumah adalah tempat kita beristirahat, tempat di mana kita kembali setelah menghadapi berbagai keramaian dan kegelisahan dunia luar. Rumah adalah tempat perlindungan yang memberikan rasa nyaman dan kedamaian setelah lelah menjalani hari.
Namun, untuk menjadikan rumah benar-benar nyaman, diperlukan orang-orang yang benar-benar mencintainya. Mereka tidak hanya datang untuk singgah sementara demi kepentingan pribadi, karena hal ini justru dapat membuat suasana rumah menjadi kacau. Rumah yang penuh dengan orang-orang yang hanya mementingkan diri sendiri, tanpa rasa peduli, bisa dengan mudah kehilangan kedamaian dan kenyamanannya.
Salah satu cara untuk mengembalikan kedamaian di rumah adalah dengan menutup pintu bagi orang-orang yang hanya berpura-pura menganggap rumah itu milik mereka, tetapi pada kenyataannya hanya datang untuk merusak dan menghancurkan suasana yang telah ada. Orang-orang seperti ini harus dihadapi agar rumah dapat kembali menjadi tempat yang nyaman dan penuh kasih.
Namun, bagaimana jika rumah sudah terlanjur kacau karena orang-orang yang tidak bertanggung jawab?
Solusi untuk situasi ini hanya ada satu: melawan mereka yang datang dengan niat merusak dan berpura-pura tinggal di dalam rumah. Kita harus bertindak tegas untuk mengembalikan kedamaian, menjaga rumah agar tetap penuh kasih, dan membuatnya menjadi tempat yang harmonis lagi.
Dalam hal ini, organisasi memiliki kesamaan dengan rumah. Banyak orang yang menganggap bahwa organisasi itu seperti sebuah rumah yang terdiri dari berbagai elemen, masing-masing memiliki peran penting dalam membangun keutuhan dan kekuatan organisasi tersebut. Organisasi bisa diibaratkan sebagai rumah yang memiliki pondasi, tiang, atap, perabot, dan cat.
Pondasi organisasi adalah orang-orang yang terlibat di dalamnya. Mereka adalah orang-orang yang bekerja keras untuk mewujudkan tujuan bersama. Tiang organisasi adalah visi dan misi yang menjadi panduan dalam setiap langkah yang diambil. Dinding organisasi adalah pemimpin dan anggota yang saling mendukung untuk menjalankan kegiatan organisasi, sementara atapnya adalah rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki yang ada di antara setiap individu di dalam organisasi tersebut. Terakhir, perabot organisasi adalah berbagai kegiatan yang dijalankan untuk mencapai tujuan organisasi dan menciptakan kebermanfaatan bagi semua anggotanya.
Agar organisasi menjadi lebih kokoh, dibutuhkan pemimpin yang benar-benar mencintai dan berkomitmen pada organisasi tersebut. Sama seperti rumah yang membutuhkan pemimpin yang tegas dan peduli untuk menjaga kedamaian, organisasi pun memerlukan pemimpin yang mampu menjaga kestabilan dan keharmonisan. Pemimpin seperti ini harus memiliki keberanian untuk melawan orang-orang yang hanya datang untuk merusak, mengabaikan kepentingan bersama, dan lebih mengutamakan kepentingan pribadi. Dengan pemimpin yang memiliki kecintaan mendalam terhadap organisasi dan keberanian untuk melawan segala hal yang bisa merusaknya, organisasi akan tetap kokoh dan damai dalam jangka panjang.
Dengan demikian, apakah organisasi bisa dianggap sebagai rumah?
– Joel Oktavianus Lohonauman –