Kuala Riau Sebagai Solusi Sementara untuk Pelabuhan Kuning yang Tak Layak

Kuala Riau Ditetapkan Sebagai Solusi Sementara untuk Pelabuhan Kuning yang Rusak (Dok: datakepri)

DK-Tanjungpinang – PT. Pelabuhan Kepri telah berkoordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait termasuk organisasi penambang dan masyarakat Pulau Penyengat, Rabu (4/12/2024), soal pemindahan sementara Pelabuhan Kuning ke Pelabuhan Kuala Riau di Pelantar II Tanjungpinang.

Ini menunjukkan bahwa PT. Pelabuhan Kepri serius dalam memastikan semua stakeholder terkait mendukung rencana ini.

Rapat koordinasi yang dilakukan berulang kali menjadi bukti keseriusan dalam mendengarkan masukan dari masyarakat dan penambang pompong serta memastikan kebutuhan mereka diperhitungkan.

Dia menjelaskan, kondisi tersebut (Pelabuhan Kuning,-red) membuat pemindahan menjadi pilihan yang lebih baik untuk menjaga kelancaran dan kenyamanan aktivitas pelabuhan.

Namun, masih ada beberapa pihak penambang yang memilih untuk tetap berada di Pelabuhan Kuning, mungkin karena alasan kebiasaan atau preferensi pribadi.

“Bagi PT. Pelabuhan Kepri, pemindahan ini tidak merugikan penambang dan masyarakat karena mereka akan mendapatkan fasilitas yang lebih baik dan nyaman di pelabuhan baru,” ungkapnya.

Awaluddin menjelaskan, PT. Pelabuhan Kepri tetap berkomitmen untuk membuka pelabuhan tersebut pada 10 Desember 2024 sesuai dengan rencana, dan memberikan kesempatan bagi penambang serta masyarakat untuk memilih.

Pihak PT. Pelabuhan Kepri juga berencana menginformasikan ke Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, dan Pj Wali Kota Tanjungpinang, Andri Rizal, bahwa fasilitas untuk pelabuhan sementara sudah siap dioperasikan.

“Tentu saja, keputusan akhir terkait penggunaan pelabuhan ini tetap berada pada kebijakan pemimpin daerah,” tutur Awaluddin.

Penekanan pada pentingnya sumbangsih PT. Pelabuhan Kepri bagi masyarakat Penyengat menunjukkan niat baik perusahaan dalam mendukung pembangunan dan kenyamanan masyarakat, meski pelabuhan ini hanya bersifat sementara.

Rencana peluncuran pelabuhan ini juga disertai dengan doa selamat yang merupakan bagian dari tradisi Melayu, menunjukkan penghormatan terhadap nilai-nilai lokal dan budaya setempat.

“Pembukaan pelabuhan tanpa acara besar menunjukkan kesederhanaan dan penekanan pada esensi fungsi pelabuhan itu sendiri sebagai penghubung dan fasilitas untuk masyarakat. InsyaAllah akan dibuka oleh pak gubernur pada 10 Desember 2024 mendatang,” tutup Awaluddin.

Sebelumnya diberitakan, PT. Pelabuhan Kepri (Perseroda) akan segera mengoperasikan dermaga penyeberangan sementara di Pelabuhan Kuala Riau Pelantar II, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Provinsi Kepulauan Riau, sebelum 10 Desember 2024.

Langkah ini diambil sebagai solusi sementara untuk mengatasi kondisi Pelabuhan Pelantar Kuning yang sangat memprihatinkan dari segi infrastruktur, keamanan, dan keselamatan, serta belum adanya perbaikan.

Menurut Direktur Utama PT. Pelabuhan Kepri, Capt Awaluddin M.Mar, kondisi fisik Pelabuhan Pelantar Kuning sudah sangat buruk dan berisiko bagi masyarakat serta pengunjung yang akan menyeberang ke Pulau Penyengat.

Oleh karena itu, PT. Pelabuhan Kepri mengambil inisiatif untuk menyediakan fasilitas penyeberangan sementara di Pelabuhan Kuala Riau Pelantar II.

Revitalisasi Pelabuhan Pelantar Kuning juga direncanakan dengan dukungan dana hibah dari Amerika melalui MCC, sehingga pelabuhan sementara ini dibangun untuk mengisi kekosongan layanan selama proses revitalisasi berlangsung.

Awaluddin berharap semua pihak, terutama para penambang atau nakhoda pompong, dapat bekerja sama demi memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan para penumpang.

Ia juga menyampaikan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan dermaga baru ini untuk menyeberang ke Pulau Penyengat, dengan fasilitas parkir mobil yang luas dan lahan parkir motor yang aman yang telah disiapkan.

Penulis: LanniEditor: Herman