Gelar FGD di Bank Sampah, Mahasiswa MIL Bahas Peran Perempuan Dalam Pengelolaan Bank Sampah

Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) Tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Gender di Bank Sampah Kuantan Bersih, Tanjungpinang

Serah terima plakat (dok: Lanni)

DK – Tanjungpinang – Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pengelolaan Sampah Berbasis Gender” di Bank Sampah Kuantan Bersih (BSKB), Tanjungpinang. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek mini riset mahasiswa dalam mata kuliah Gender dan Sosial Lingkungan, (30/11).

FGD ini dihadiri oleh mahasiswa UMRAH, yaitu Hermansyah, Desriyati, Raden Mariadi Noviandi, Wan Ahmad Luthfi, Rupi’ah, Dasril, Bella, Keken, Yayuk, dan Imelda Imte. Mereka didampingi oleh pembimbing akademik, Dr. Khodijah Ismail, yang berperan sebagai moderator dalam diskusi tersebut.

Dr. Khodijah menyampaikan harapannya agar hasil dari diskusi ini dapat menjadi langkah awal untuk implementasi nyata dalam pengelolaan sampah yang lebih baik di Provinsi Kepulauan Riau. “Semoga apa yang telah kita bahas bersama hari ini dapat ditindaklanjuti untuk memberi manfaat nyata, baik bagi Bank Sampah Kuantan Bersih maupun masyarakat luas,” ujarnya.

Ketua Bank Sampah Kuantan Bersih, Elfina Siregar menyambut baik kegiatan ini. “Alhamdulillah, hari ini kami mendapat kunjungan dari mahasiswa pascasarjana UMRAH. Kehadiran mereka tidak hanya memberikan masukan berharga bagi pengembangan bank sampah, tetapi juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dalam mengelola sampah secara berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

Dalam diskusi, berbagai topik dibahas, termasuk penguatan peran perempuan dalam pengelolaan sampah, pengembangan kerajinan berbasis daur ulang, serta strategi peningkatan kesadaran masyarakat. Ketua BSKB juga mengapresiasi partisipasi ibu-ibu yang telah mendukung melalui pembelian kerajinan tangan hasil daur ulang dari Bank Sampah.

Kegiatan FGD yang dimoderatori oleh Bapak Dasril (dok: Herman)

Kegiatan ini menjadi langkah awal kolaborasi antara pihak akademisi dan komunitas lokal untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dan inklusif. Bank Sampah Kuantan Bersih diharapkan dapat terus berkembang menjadi model pengelolaan sampah berbasis gender yang dapat dicontoh oleh wilayah lain di Kepulauan Riau.

(Disusun oleh Tim Proyek Mini Riset Universitas Maritim Raja Ali Haji)

Penulis: LanniEditor: Budi