DK, TANJUNGPINANG – Pada Kamis siang (21/11), tanah yang mendukung bahu jalan DI Panjaitan, di Simpang Kota Piring Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), mengalami longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjungpinang mengimbau warga untuk lebih berhati-hati saat melewati jalan DI Panjaitan Km. 9 Simpang Kota Piring karena bahu jalannya tergerus.
Muhammad YAMIN, Kepala BPBD Tanjungpinang, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan tanda peringatan di sisi jalan agar pengendara tetap waspada.
“Kami sudah memberikan batasan kepada pengguna jalan untuk tidak terlalu mendekati pinggir jalan. Kami menandai area ini dengan garis kuning untuk mengingatkan pengendara agar menghindari jalur samping jalan utama,” imbuh Yamin.
Yamin menjelaskan bahwa sekitar pukul 11.45 WIB, pihaknya menerima laporan dari warga mengenai tanah di samping jalan yang tergerus oleh hujan lebat.
“Pada pukul 11.45 lewat kami mendapat informasi dari masyarakat bahwa di Simpang Kota Piring, tepatnya di samping jalan, terjadi penggerusan oleh air hujan. Tanah yang tergerus ini menyebabkan material di atasnya, seperti coran dan benda-benda lainnya, ikut turun ke bawah,” ujar Yamin dalam wawancara.
Selain itu, pergerakan tanah ini juga berdampak pada fasilitas umum di sekitar lokasi. Beberapa fasilitas, termasuk gambar optik, mengalami kerusakan akibat pergeseran tanah yang cukup besar. Pipa PDAM yang berada di bawah permukaan tanah juga ikut terpengaruh, mengganggu distribusi air bersih di daerah tersebut.
“Kami langsung menghubungi pihak-pihak terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU), untuk mendapatkan penanganan segera. Kami khawatir jika penggerusan ini dibiarkan, pasir dan tanah yang tergerus akan semakin berdampak kondisi jalan dan trotoar di sekitar lokasi,” jelasnya.
Dari pengamatan Datakepri.com, di bahu jalan yang ada di jalan D.I. Panjaitan, sudah dipasang pembatas dan garis larangan melintas.
Beberapa tiang dan pagar pembatas terlihat tergerus ke jurang yang berada di sisi jalan tersebut. Selain itu, air juga tampak mengalir dari ruas jalan yang berdekatan.
Warni, seorang warga setempat, mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi secara bertahap sejak hujan lebat beberapa waktu lalu.
“Kemarin memang sudah mulai. Tapi baru semalam (Kamis) tambah lagi,” katanya, Jumat (22/11).
Ia menjelaskan bahwa area tersebut dulunya sempat dihuni oleh warga, namun sudah lama mereka pindah.
Menurut Warni, longsoran terjadi ketika hujan deras mengguyur beberapa hari terakhir.
“Dari kemarin pas hujan deras sudah mulai. Tapi semalam bertambah lagi,” ujarnya.
“Tak ada juga suara. Langsung begitu saja,” tambah Warni.