Kegiatan ini merupakan bagian dari Rencana Aksi 100 Hari Kerja Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan 2024, yang bertujuan mendukung ketahanan pangan nasional dan memberdayakan warga binaan.
Lapas Kelas IIA Tanjungpinang memanfaatkan lahan kosong di area brandgang dan SAE untuk mengajarkan keterampilan pertanian kepada warga binaan.
Kepala Lapas Kelas IIA Tanjungpinang, Mishbahuddin, berharap kegiatan ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga memberikan keterampilan baru bagi warga binaan yang dapat mereka aplikasikan saat kembali ke masyarakat.
Dengan program ini, Lapas Tanjungpinang turut berperan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, sembari memberikan manfaat jangka panjang bagi warga binaan dalam mempersiapkan diri untuk reintegrasi sosial.