DK – Letung- Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Neko Wesha Pawelloy melakukan Konsolidasi bersama tim pemenangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Anambas Nomor Urut 4, Neko Wesha Pawelloy dan Taufik) se-Pulau Jemaja di Letung. Konsolidasi ini dilakukan untuk meresmikan dan silaturahmi tim pemenangan agar tim pemenangan mengenal pasangan calon bupati-wakil bupati yang mereka dukung.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Dapil III Tim Pemenangan Calon Bupati Anambas Neko- Taufik, Helmi kepada tim yang hadir (Senin malam ,30/9) di Posko Pemenangan Neko-Taufiq , Letung.
“Ini merupakan pertemuan kita kepada calon bupati kita bapak Neko Wesha Pawelloy yang ingin mengenal timnya yang akan bekerja untuk memenangkan Neko-Taufiq pada Pilkada Kabupaten Anambas,” ujar Helmi kepada tim yang hadir.
Dalam pertemuan ini Neko mengenalkan dirinya kepada tim pemenangannya mulai dari background pendidikannya dari Sekolah Dasar hingga SMA dan pendidikan lanjutannya hingga perguruan tinggi di Kuala Lumpur, Malaysia.
Selain itu ia juga mengemukakan alasan ia mundur sebagai Wakil Bupati Lingga dan memutuskan maju pada pemilihan Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas.
“Saya mengundurkan diri sebagai Wakil Bupati Kabupaten Lingga dan memutuskan maju sebagai calon Bupati Anambas tahun 2024 didampingi pak Taufiq mantan Anggota DPRD Kepri Daerah Pemilihan Anambas-Natuna dikarenakan saya didorong oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Selain itu Menteri, Sekjen, Dirjen di Kementerian Kelautan dan Perikanan juga mendorong saye maju di Kabupaten Kepulauan Anambas,” ujarnya kepada tim relawan yang hadir.
Berdasarkan kedekatannya dengan pejabat di pusat ia menegaskan bahwa ini komitmen dirinya bersama Pak Taufik untuk masyarakat anambas kedepannya memanfaatkan agar ia ketika menjadi Bupati nanti bisa (melobby) mengambil dana pusat untuk dianggarkan di Kabupaten Kepulauan Anambas ketika nantinya terpilih sebagai Bupati. Karena ia menilai jumlah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Anambas belum bisa menjawab harapan rakyat anambas.
“Kita tidak bisa mengandalkan APBD Anambas yang 900 milyar dipotong gaji pegawai, operasional, transfer desa dan lainnya. APBD Anambas kami lihat belum bisa menjawab harapan rakyat Anambas selama ini,” ungkapnya.