
DK-Tanjungpinang– Kota Tanjungpinang merupakan kota yang sarat akan sejarah, budaya, dan adat istiadat Melayu. Kota Gurindam Negeri Pantun.
Pada masa lalu, Tanjungpinang memiliki historis sebagai pusat perdagangan Asia bahkan internasional, salah satunya di Sei Carang tempat bertemunya para saudagar di beberapa negara yang melakukan transaksi jual beli, setiap hari begitu ramainya sehingga riuh setiap pagi, nah konon katanya di sinilah terciptakan asal mula nama Riau terucap artinya Riuh.
Pada tahun 1970-an sampai dengan terakhir tahun 2000-an, Tanjungpinang menjadi tempat favorit kunjungan wisatawan dari Singapore, Malaysia dan wisatawan lokal lainnya .
Beberapa pusat perbelanjaan seperti bawah Hotel Tanjungpinang, Jalan Merdeka, Gambir dan Pasar Baru panen pembeli mulai Jumat hingga Minggu.
Begitu juga dengan hotel/penginapan penuh, angkot, taxi, ojek banyak tumpangan.
Bagaimana kondisi Tanjungpinang sekarang?
Sepertinya Tanjungpinang ketiduran..!, ketinggalan dari ibukota lain.BLambat berinovasi mengimbangi perkembangan kemajuan zaman.
Sementara jika kita lihat beberapa daerah lain jangankan daerah perkotaan, bahkan perdesaan pun pembangunannya begitu dasyat, dan memiliki destinasi wisata yang memikat hati para wisatawan untuk berkunjung dan mengenal di daerah tersebut.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa kondisi perekonomian Tanjungpinang saat ini menurun, begitu juga kondisi keuangan Pemerintah Tanjungpinang cukup miris, mengalami defisit yang berlarut-larut hingga sekarang.
Banyak pedagang termasuk UMKM namun sepi pembeli, para pedagang di Pasar Baru, Jalan Merdeka, bawah hotel, semua rata-rata mengeluh sepi pembeli bahkan mall satu-satunya di ibukota ini, hidup segan mati tak mau, tenan-tenan banyak yang kosong.
Tugas seorang kepala daerah itu, bagaimana membangkitkan perekonomian daerah, menarik investor untuk berinvestasi, membuka lowongan pekerjaan sebanyak banyaknya, menghidupkan kota sebagai daya tarik bagi pelancong, mendatangkan banyak wisatawan lokal dan mancanegara
dan menarik dana APBN sebanyak-banyaknya untuk pembangunan infrastruktur.
Jika hal ini berjalan dengan baik tentu perekonomian akan tumbuh pesat, usaha Masyarakat akan tumbuh dan bergairah, proses jual beli akan baik, tingkat pengangguran akan berkurang.
Bagaimana Tanjungpinang bisa bangkit kembali….?
Tentu Kota Tanjungpinang harus memiliki sosok pemimpin yang visioner, pemimpin yang berfikir untuk masa depan, pemimpin yang siap bekerja keras untuk membangun, memajukan negeri dan memakmurkan masyarakatnya, bukan pemimpin yang berkarakter konsumtif yang hanya bisa menghabiskan dana APBD, apalagi sekadar mengurus periuk panci rumahan dengan tujuan demi mengambil hati masyarakat/simpati masyarakat, padahal pola tersebut tidak mendidik masyarakat untuk hidup mandiri, memelihara kemiskinan .
Seorang kepala daerah jangan menimbulkan budaya masyarakat jadi pengemis, selalu berharap bantuan ini itu dari pemerintah karena filosofinya tangan dibatas lebih mulia ketimbang tangan di bawah, begitu juga dengan para pelaku usaha/UMKM yang terima ini itu bantuan dari pemerintah, toh realitanya jarang usahanya yang yang sukses, buka usaha selama 1 sampai dengan 3 bulan kemudian tutup, karena seorang pedagang yang suka berharap dibantu ini itu semangat juangnya beda dengan pedagan yang mandiri, dan kebanyakan pedagang yang sukses itu adalah pedagang yang berusaha sendiri untuk cari modal dan perlengkapan dagangannya walaupun dimulai dari kecil hingga mereka terus semangat berjuang sampai usahanya menjadi besar.
Tanjungpinang harus terbebas dari ketertinggalan
Bagaimana caranya ..???
Inilah saatnya pada pilkada 2024 tanggal 27 November nanti masyarakat Tanjungpinang harus cerdas dalam menentukan pilihan.
Pilihlah pemimpin yang berilmu pengetahuaan, pemimpin yang memiliki kapasitas dan kapabelitasnya yang sudah teruji, pemimpin yang memiliki jaringan kuat dengan pemerintah pusat.
Pemimpin yang berani buat terobosan untuk kemajuan daerah.
Lis Darmansyah dan Raja Ariza menurut hemat saya adalah pasangan yang mumpuni yang serasi untuk memajukan kota Gurindam negeri pantun ini.
Kedua tokoh tersebut merupakan putra terbaik dan pernah menjabat sebagai Wali Kota Tanjungpinang, yang mana Lis Darmansyah pernah menjabat Wali Kota tahun 2013-2018, pernah sebagai Ketua DPRD Tanjungpinang, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Riau.
Begitu juga dengan Raja Ariza pernah menjabat sebagai Pj Wali Kota pada tahun 2018, berbagai Kepala Dinas ada Provinsi Kepulauan Riau pernah diembannya.
Raja Ariza terkenal seorang birokrat sejati ahli administrasi pemerintahan, tentunya dari sisi pengalaman tidak perlu diragukan lagi, dipastikan kedua putra terbaik tersebut sarat pengalaman di masing-masing bidang, berfikir matang dan akan terciptanya sinergitas dan kolaborasi yang baik untuk membangun dan memajukan Tanjungpinang kedepan
LIS -RAJA memiliki kemampuan untuk melakukan pembenahan terhadap ibu kota Kepri kelak, baik terhadap pembangunan, infrastruktur, pertumbuhan perekonomian, pariwisata, pembenahan pelayanan transportasi, pendidikan dan budaya.
Kondisi Tanjungpinang saat ini perlu penanganan ekstra dari seorang pemimpin yang berfikiran maju, visioner, berani buat terobosan kemajuan dan ikhlas mengabdikan dirinya untuk negeri dan masyarakat .
Sudah saatnya Masyarakat Tanjungpinang menyatukan pilihan demi kemajuan Tanjungpinang ke depan.