Daeng Saharuddin: Lis-Raja, Duet Pemimpin Ideal untuk Masa Depan Tanjungpinang

Tokoh Masyarakat dan Ahli Hukum Kepri dan Riau, Daeng Saharuddin Satar (Dok: Budi)

DK-Tanjungpinang-Munculnya pasangan Lis Darmansyah dan Raja Ariza sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tanjungpinang dalam Pilkada 2024 mendapat perhatian dari berbagai kalangan, salah satunya tokoh masyarakat dan ahli hukum Kepri dan Riau, Daeng Saharuddin Satar.

Menurut Daeng, pasangan ini bukan hanya sekadar pemimpin, tetapi juga sebuah mesin politik ganda yang saling melengkapi untuk memimpin Tanjungpinang menuju arah yang lebih baik dalam lima tahun ke depan.

“Mereka memiliki visi dan misi yang jelas, yakni berbenah menuju Tanjungpinang sebagai Kota yang Berbudaya, Indah, Melayani, dan Asri. Tujuannya adalah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, aman, kreatif, tertib, dan berintegritas,” ungkap Daeng.

Daeng menyoroti kemampuan Lis Darmansyah dalam dunia politik, terutama dalam membangun koalisi dan melobi. Lis berhasil menjalin kemitraan dengan tujuh partai besar yang berkomitmen mendukung kebijakan ekonomi pro-rakyat di Tanjungpinang.

“Keahlian Lis dalam merangkul koalisi partai dan memobilisasi sumber daya sangat penting untuk memastikan adanya suntikan dana besar yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi jangka panjang di kota Tanjungpinang,” jelasnya.

Lis dikenal luas karena kemampuannya menjalin kemitraan dengan berbagai partai politik besar, termasuk partai-partai pemenang pemilu. Dalam hal ini, Lis berhasil menarik perhatian dan dukungan dari tujuh partai besar yang berkomitmen untuk mengatasi tantangan ekonomi di Tanjungpinang.

“Lis memiliki jaringan yang luas dan keterampilan melobi yang luar biasa. Kemampuan ini memungkinkannya mendapatkan dukungan politik yang sangat dibutuhkan bagi Tanjungpinang, terutama dalam mengamankan anggaran besar,” kata Daeng.

Daeng menegaskan, peran Lis dalam mengamankan anggaran besar yang sangat diperlukan oleh Tanjungpinang tidak bisa dianggap remeh, mengingat kota ini memerlukan suntikan dana signifikan untuk mengatasi masalah ekonomi.

“Komitmen Lis untuk memastikan bahwa anggaran yang ada dimanfaatkan secara efektif, bukan hanya untuk proyek-proyek sementara tetapi juga untuk pembangunan ekonomi jangka panjang, menunjukkan visi dan integritasnya,” tambah Daeng.

Di sisi lain, Daeng melihat Raja Ariza sebagai sosok yang memiliki keahlian dalam birokrasi dan pemerintahan. Dengan pengalaman yang luas di bidang pemerintahan, Raja mampu memperbaiki sistem birokrasi dengan menerapkan prinsip integritas dan akhlak.

“Raja fokus pada peningkatan kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN) dan kualitas pelayanan publik. Hal ini sangat penting untuk menciptakan pemerintahan yang efisien dan transparan,” ungkapnya.

Daeng juga menambahkan bahwa pendekatan Raja yang mengedepankan transparansi dan gotong royong akan memastikan setiap anggaran digunakan dengan bijak untuk kepentingan pembangunan kota.

Apalagi, saat ini Tanjungpinang menghadapi tantangan besar dalam pembangunan ekonomi dan infrastruktur. Daeng menilai pentingnya memiliki pemimpin yang realistis dan mampu mengelola anggaran secara efektif.

“Anggaran harus difokuskan pada program-program yang mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan,” katanya.

Lebih lanjut, Daeng menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia, khususnya kaum milenial, agar mereka menjadi pelaku ekonomi aktif melalui dukungan pendidikan, pelatihan, dan kewirausahaan.

Sebagai pusat budaya Melayu, Tanjungpinang juga memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata. Penyelenggaraan acara-acara budaya dan perlindungan lingkungan yang dapat menarik perhatian internasional perlu digencarkan kembali.

“Ini tidak hanya akan memperkuat posisi Tanjungpinang sebagai pusat budaya, tetapi juga meningkatkan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata,” tambahnya.

Daeng menyatakan, pasangan Lis dan Raja memiliki potensi besar untuk memimpin Tanjungpinang menuju masa depan yang lebih baik. Sinergi antara keduanya, dengan kemampuan Lis dalam politik dan lobi serta keahlian Raja dalam birokrasi, menjadi kombinasi ideal untuk menjawab tantangan yang dihadapi ibu kota provinsi Kepri ini.

“Tanjungpinang membutuhkan pemimpin yang tidak hanya memiliki visi, tetapi juga kemampuan untuk mewujudkannya. Lis dan Raja adalah pasangan yang tepat untuk tugas ini,” tuturnya.

“Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Tanjungpinang bisa bangkit menjadi kota yang lebih sejahtera, aman, kreatif, tertib, dan berintegritas,” tutup Daeng.

Penulis: BudiEditor: Herman