Ternyata Sosok Rahma Masih Menjadi Harapan

Rahma Dinilai Peduli Pegawai dan Masyarakat

Hj. Rahma, Sip, Wali Kota Tanjungpinang 2018-2023 (dok:Lanni/DK)

DK- Tanjungpinang – Hj. Rahma S.Ip pernah menjabat sebagai Walikota Tanjungpinang. Sepanjang kepemimpinan perempuan istri dari seorang pengacara kawakan Agung wiradharmana itu dikenal cukup tegas. Ia dikenal dengan berbagai istilah. Sebagai walikota dandang pun turut tersemat pada perempuan kelahiran tahun 1976 ini.

Kendati dikenal tegas namun ternyata hal itu masih sangat dirindukan oleh masyarakat. Setelah dua kali pergantian Penjabat (Pj) Walikota, banyak yang menilai bahwa roda pemerintahan di Kota Tanjungpinang tidak berjalan optimal.

Penjabat pertama hanya beberapa bulan memimpin sebelum tersandung kasus pemalsuan surat tanah dan ditahan oleh Polres Bintan. Setelah itu, Pj baru dilantik, namun kepemimpinannya juga menimbulkan kekacauan dalam pemerintahan kota.

Salah satu masalah utama yang mencuat adalah defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024. Selain itu, program pendidikan yang menjadi andalan, yaitu pemberian seragam gratis bagi siswa SD dan SMP, yang telah dijalankan selama tiga tahun oleh Hj. Rahma sebagai pengganti Almarhum Syahrul, kini dihapus oleh pemerintahan saat ini.

Dengan berbagai polemik menjelang pilkada ini, masyarakat tentunya akan menentukan sikap mengenai siapa calon pemimpin yang akan dipilih. Mereka menginginkan pemimpin yang berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua orang anak yang duduk di bangku SD dan SMP mengeluhkan bahwa kedua anaknya sudah diukur untuk dibuatkan seragam gratis, namun sangat kecewa setelah mendapat kabar bahwa seragam tersebut tidak jadi diberikan.

“Tentunya saya sangat kecewa karena sangat mengharapkan seragam sekolah itu, begitu juga kedua anak saya yang mengimpikan memiliki baju seragam baru, akhirnya impian itu pupus,” kata Vera, ibu dari dua anak tersebut.

Sementara itu, seorang pegawai Pemerintah Kota Tanjungpinang mengeluhkan pemotongan gaji TPP sebesar 35%, yang membuatnya bingung dalam membagi gajinya untuk membayar tagihan dan cicilan bulanan.

“Berat bagi kami sebagai pegawai biasa jika gaji kami dipotong sebesar itu. Saya pribadi masih banyak tagihan dan cicilan yang harus dibayar setiap bulan,” keluh Dani.

Diketahui, program seragam gratis ini pertama kali diluncurkan pada masa kepemimpinan Almarhum Syahrul bersama Hj. Rahma. Selama menjabat sebagai Walikota, seragam gratis selalu dibagikan setiap tahun. Namun, setelah Hj. Rahma tidak lagi memimpin, program ini dihapus.

Kini, masyarakat Tanjungpinang merindukan sosok Hj. Rahma yang dinilai peduli terhadap kesejahteraan masyarakat dan pegawai pemerintah kota Tanjungpinang.

Penulis: LanniEditor: Man