
DK TANJUNGPINANG – Sejumlah orang tua wali murid merasa khawatir dengan adanya rencana penggabungan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 dan SMAN 1 Tanjungpinang.
Bahkan sejumlah wali murid itu membuat surat pernyataan dan mengantarkannya ke SMAN 3 Tanjungpinang.
Tanti, salah seorang wali murid kelas XI SMAN 3 Tanjungpinang mengaku memang masih ada beberapa orang tua yang belum menandatngi surat itu. Namun, hal itu hanya karena belum sempat hadir mengantakan anaknya ke sekolah.
“Masih ada orang tua yang belum menandatangani surat penolakan ini. Karena ada orang tuanya tidak mengantarkan anaknya ke sekolah,” katanya, Selasa (16/07).
Ia khawatir, psikologi anak akan berpengaruh dengan adanya pemindahan itu. Terlebih harus beradaptasi kembali dengan lingkungan yang baru.
Selain itu, pihaknya juga akan merasa terbebani sebab kemungkinan akan ada tambahan biaya seperti seragam dan buku baru.
“Kami menolak, kami mohon dengan sangat pemerintah untuk tidak gabungkan SMAN 3 Tanjungpinang dengan SMAN 1 Tanjungpinang, sampai dinonaktifkan. Harus dimengerti,” ujarnya.
Wali murid lainnya, Ade juga menyampaikan hal serupa. Ia merasa keberatan dengan penggabungan itu.
“Kasihan anak kita, dan guru di sini (SMAN 3 Tanjungpinang). Dinas seharusnya tegas terhadap rencana tersebut,” singkat dia.
Para wali murid itu pun meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri dapat meninjau kembali rencana tersebut. Terlebih nantinya SMAN 3 Tanjungpinang bakal dinonaktifkan.