Konferensi Pers Polresta Tanjungpinang Pengungkapan Narkoba (Dok: Lanni)
DK-Tanjungpinang-Satresnarkoba Polresta Tanjungpinang berhasil mengungkap jaringan narkoba setelah mendapatkan laporan dari masyarakat. Hal itu disampaikan Kapolresta Tajungpinang Kombes Pol Herubertus Ompusungu saat konfrensi pers, Senin (8/7).
Penyelidikan yang dilakukan akhirnya berhasil menangkap tersangka berinisial IJ dengan barang bukti (BB) narkotika jenis sabu golongan 1 bukan tanaman seberat 0, 89 gram. Selain itu dari IJ juga diamankan BB dberupa satu buah kotak rokok, satu unit handphone, satu buah jaket warna hijau, satu buah gunting, satu buah mancis gas, dan seperangkat alat timbangan.
Setelah mendapatkan informasi dari tersangka IJ, penyelidikan dikembangkan lebih lanjut dan berhasil menangkap tersangka berinisial HE dengan barang bukti sabu seberat 74,98 gram. Beserta BB lainnya yang disita meliputi satu buah timbangan digital, satu bundel plastik bening, satu buah gunting, dua sendok, dan satu unit handphone.
Tidak berhenti di situ, jajaran Satresnarkoba terus mengembangkan penyelidikan dan berhasil menangkap tersangka berinisial SM
Dari hasil penelusuran, polisi berhasil mengamankan tersangka SM yang diringkus di Bandara Raja Haji Fisabillilah dengan barang bukti berupa 158,17 gram sabu golongan 1 bukan tanaman, serta tiga tiket pesawat Lion Air dari Makasar ke jakarta, satu tiket pesawat Batik Air dari jakarta ke Tanjungpinang serta 1 tiket garuda, ‘total berat BB sabu yang disita dari seluruh tersangka mencapai 234,04 gram,” kata Heribertus.
Tersangka SM yang merupakan residivis mengaku mendapatkan upah 10 juta rupiah untuk mengedarkan sabu tersebut. “SM ditangkap di Bandara dengan barang bukti yang disembunyikan di dalam pakaian dalam yang dilakban,” tambahnya.
Berdasarkan pengakuan tersangka, sabu tersebut diperoleh dari HY, seorang narapidana di Lapas Kelas II A Tanjungpinang yang menjadi pengendali jaringan narkoba dan saat ini menjalani hukuman seumur hidup.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 6 tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara serta denda hingga 10 miliar rupiah.