
DK TANJUNGPINANG – Badan Pengurus Daerah (BPD) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Batam melakukan walk out (WO) pada Musyawarah Wilayah (Muswil) IV KKSS Kepulauan Riau (Kepri).
Ketua BPD KKSS Batam, Masrur Amin menyebut, Muswil tersebut tidak sesuai dengan peraturan organisasi, Aturan Dasar (AD), dan Aturan Rumah Tangga (ART) KKSS.
Hal itu lantaran berlangsung atas prakarsa Ketua KKSS Kepri yang telah habis masa baktinya.
“Karena dasar hukumnya tak sah. Adalah organisasi perpanjangan SK yang dimohonkan DPW yang SK-nya sudah mati selama 10 bulan. Yang celakanya lagi DPP mengabulkan itu,” katanya.
Selain itu, ia juga merasa tidak diberikan kesempatan untuk berbicara dalam forum.
Lalu, Masrur juga melihat adanya penggerakan keamanan yang berlebihan. Padahal Muswil tersebut merupakan silaturahmi akbar masyarakat KKSS.
“Saya belum pernah jumpa mubes dengan jumlah keamanan sebesar ini. Untuk apa? Ada orang tua yang kita hormati. Kalau disuruh diam, kami pasti diam,” ujarnya.
Oleh sebab itu, ia beserta pengurus menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan KKSS.
Kemudian, pihaknya juga akan menyurati dewan pertimbangan dan penasihat KKSS.
“Saya akan bersurat dan somasi pengurus. Kami akan tembuskan ke dewan pertimbangan dan penasihat terkait kejadian tindakan ketua umum yang merupakan pelanggaran aturan organisasi,” ujarnya.
Sementara itu, Mantan Ketua KKSS Kepri, Andi Anhar Chalid menilai WO tersebut merupakan hal yang wajar sebagai dinamika dalam organisasi.
Ia memastikan, Muswil IV KKSS Kepri telah berjalan sesuai aturan. Terlebih telah mendapat penegasan dari Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna di dalam forum.
“Ini adalah dinamika. Tidak ada masalah. Kan sudah dipatahkan oleh ketua umum. Ini kan forum tertinggi. Segala sesuatu yang belum sempurna, di sinilah disahkan,” ucapnya.
Perihal legalitas ketua, ia juga menyatakan hal serupa. Menurutnya, selagi belum ada pembekuan atas habisnya masa jabatan, maka tidak ada masalah.
Ia berharap, dinamika itu tidak menjadi celah perpecahan dalam tubuh KKSS Kepri.
“Belum seusai dengan harapan, harus berjiwa besar. Ini organsiasi kekeluargaan. Bukan partai politik. Forum tertinggi adalah musyawarah,” tuturnya.
“Kita harapkan, semua program dapat dijalankan. Kalau berjiwa besar, datanglah kepada pengurus terpilih untuk bisa bersama lagi. Ini keluarga kita cukup besar. Telah berusia lebih dari 40 tahun,” tambah Andi Anhar.