BINTAN  

Miris, Hidup di Negeri Kaya Rio Tak Tersentuh Bantuan

Rio, Warga Sei Lekop (dok: Lanni)
Rio, Warga Sei Lekop (dok: Lanni)

DK – Bintan-Miris memang melihat kehidupan Rio Ichsan beserta keluarganya. Dinegeri yang kaya ini rakyatnya hidup dalam keprihatinan. Seperti yang dialami oleh lelaki ayah 3 anak ini hidup dirumah yang dindingnya terbuat dari asbes bukan papan atau kayu.

bukan hanya itu, keluarga kecilnya itu tidak tersentuh bantuan apa pun dari pemerintah setempat. Menurut pengakuannya kepada media ini, Selasa (15/8) yang langsung menyambanginya dikediamannya di jalan Nusantara Km 19, kp Musi Raya RT 001/005 Kelurahan Sungai Lekop, kecamatan Bintan Timur, Bintan.

untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, ia berdagang getuk. dirumahnya yang terbuat dari asbes tersebut, sudah pernah dikunjungi lurah sungai Lekop terdahulu namun hingga kini bantuan apa pun tidak diterimanya. termasuk kartu BPJS yang sudah setahun ditunggu tidak kunjung mereka terima. “berkas sudah kita kasih, pak lurah waktu itu juga sudah datang ke pondok saya ini, ya tapi sekarang kami tidak mendapat apa pun”, akunya.

Kendati berpenghasilan kecil, ia beserta istrinya Asnidar berusaha menabung untuk membeli tanah yang kini pondoknya berdiri karena tanah tersebut milik orang lain yang memberi mereka izin untuk tinggal sementara.

“rencananya kalo pak haji pulang kami mau beli tanahnya ini, tidak enak juga numpang terus. sedikit sedikit kami berusaha menyisihkan uang dari hasil menjual getuk. semoga nanti pak haji selaku pemilik lahan ini mau menjual dengan harga yang kami sanggupi”, harapnya.

Andri Setiawan, staf Kesos kelurahan sungai Lekop yang dikonfirmasi dihari yang sama mengakui jika data Rio sudah masuk. namun diakuinya untuk urusan bantuan dari dinas sosial sedikit mengalami perjalanan yang rumit. data yang masuk pun harus diverifikasi lagi untuk kelayakan mendapat bantuan. namun untuk BPJS dari pemerintah diakuinya Keluarga Rio belum terinput didata BPJS.

ia pun meminta pihak Rio untuk membuat surat keterangan penghasilan agar bisa diinput dan sekeluarga ya bisa memperoleh kartu BPJS pemerintah. sedangkan untuk urusan sembako ia mengatakan pihak kelurahan bisa mencarikan solusi. Namun ia berjanji akan melakukan konsolidasi kepihak Dinsos Bintan terkait data warga Kp Musi tersebut.

Terpisah, Ketua RT 001, Ngadiman yang dikonfirmasi mengakui jika masalah BPJS ia merasa pernah mengantarkan kepada warganya Rio Ichsan. “mungkin karena tidak pernah dipake berobat jadi tidak aktif”, katanya.

Namun diakuinya untuk urusan bantuan warganya tersebut tidak mendapatkan. Namun selaku RT ia sudah menyampaikan kepada pihak kelurahan. untuk urusan BPJS dijelaskan Ngadiman bukan satu atau 2 warga yang dibantunya. Ia bahkan sering langsung berurusan dengan dinas sosial untuk urusan BPJS. “Kemarin ada warga saya yang mau operasi, minta tolong diurus BPJS nya ya saya uruskah langsung ke dinas sosial. tetapi memang sekarang sepertinya agak sulit”, tukasnya lagi.

Een Saputro selaku aktivis LSM berharap pemerintah terkhusus pemerintah Bintan lebih peduli bagi kelayakan hidup warganya. “Negara kita kaya, tetapi masyarakatnya hidup dalam keprihatinan. tidak bisa saya bayangkan jika panas bagaimana rasanya berada dalam rumah yang dindingnya terbuat dari asbes”, ungkapnya.

Penulis: Lanni

Editor: Herman