DK-Tanjungpinang-Kamis (12/09) siang Tim IKKO (Innovatif & Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara) BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) melakukan ekspos produk ekonomi kreatif Tanjungpinang. Terdapat tidak kurang dari 230 produk telah dihasilkan program IKKON ini. Produk-produk yang dihasilkan antara lain: fashion, home décor dan kriya. Selain itu, kolaborasi ini juga menghasilkan seni pertunjukan music dan tari.
Produk-produk yang merupakan hasil kolaborasi tim IKKON dengan pelaku lokal tersebut, mengusung collective-brand: Numa, singkatan dari Nusa Marwah. Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul, S.Pd. mengapresiasi hasil kolaborasi ini. Lebih lanjut, beliau berharap produk-produk Numa dapat menguatkan kembali marwah tanah Melayu sebagai kota multietnis dan berbudaya tinggi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Drs. Surjadi, MT, dalam sambutannya memaparkan kolaborasi ini telah berlangsung selama 3 bulan, terhitung sejak Juli 2019. “Program IKKON dimulai dengan riset dan mapping di bulan pertama, dilanjutkan dengan rancang-desain pada bulan berikutnya, dan membuat purwarupa di bulan ke-3 yang baru saja dilalui”, Surjadi menambahkan.
Sebagai penutup program kolaborasi ini, Pemko Tanjungpinang dan BEKRAF akan menyelenggarakan Festival Ekonomi Kreatif pada tanggal 8-10 Novermber 2019, bertempat di Gedung Gonggong dan Aisyah Sulaiman. Selain memamerkan produk-produk IKKON, Kegiatan ini juga akan menampilkan produk ekonomi kreatif khas Tanjungpinang lainnya.
Mewakili BEKRAF, Yazid Sururi, selaku mentor tim, berharap hasil kolaborasi ini dapat memantik perkembangan ekosistem ekonomi kreatif Tanjungpinang, tidak terhenti sebatas output program.
Keberadaan Tim IKKON-BEKRAF merupakan implementasi Perjanjian Kerja Sama Pemerintah Kota Tanjungpinang dan BEKRAF. Tim ini terdiri dari 11 orang kalangan professional dari berbagai bidang, antara lain: Pemberdayaan masyarakat, Pengembangan bisnis, Antropologi, Desain mode, Desain grafis, Desain Produk, Desain interior, Koreografi, Etnomusikologi, Fotografi dan Videografi.(Hs)