Masyarakat Tanjungpinang Antusias Ikuti Sertifikasi Batik

Masyarakat Tanjungpinang Antusias Ikuti Sertifikasi Batik

Peserta Berfoto Bersama

DK– Tanjungpinang – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi kembali menyelenggarakan Kegiatan Sertifikasi Profesi Batik pada 13-14 Juni 2019 di CK Tanjungpinang Hotel & Convention Centre. Kegiatan ini merupakan kegiatan sertifikasi batik ketiga di Tahun 2019, setelah sebelumnya Bekraf menyambangi kota Bandung dan Madura pada Maret dan April lalu,

 

Program ini merupakan kerja sama antara Bekraf RI melalui Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik. Fasilitasi Sertifikasi Profesi Batik ini dihadiri oleh Ari Juliano Gema selaku Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi Bekraf, Sabartua Tampubolon selaku Direktur Harmonisasi Regulasi dan Standardisasi Bekraf, Syahrul selaku Walikota Tanjungpinang, Budi Triwinanta selaku Kasubdit Standardisasi dan Sertifikasi, dan Rodia Syamwil selaku Manager Sertifikasi LSP Batik.

 

Sektor ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor ini berjalan seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang membuat kompetensi industri ekonomi kreatif di lingkungan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) semakin menantang. Sebagai catatan, MEA tidak saja membuka bebas aliran barang, jasa dan investasi, melainkan juga tenaga kerja profesional yang berstandar internasional.

 

Melalui kegiatan sertifikasi profesi ini, Bekraf, LSP Batik, dan Pemerintah Tanjungpinang berharap dapat membangun ekosistem ekonomi kreatif yang lebih kondusif bagi para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya batik. Selain itu juga dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bahwa sertifikat kompetensi sangatlah penting dalam meningkatkan daya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional.

 

Kegiatan Fasilitasi Sertifikasi Profesi Batik yang dilaksanakan tanpa memungut biaya dari peserta sertifikasi, diikuti 100 (seratus) orang pembatik yang berasal dari Bintan, Tanjungpinang, Batam, Pekanbaru, Madiun, Malang, dan Jakarta.

 

Dalam kegiatan ini, para peserta mengikuti serangkaian uji kompetensi, kemudian dinilai oleh tim asesor dari LSP Batik. Saat uji kompetensi, para peserta akan dinyatakan kompeten jika telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)..

Upun dan Firdaus merupakan salah satu peserta sertifikasi Kompetensi Batik Asal Tanjungpinang
Suandi yang merupakan peserta asal kabupaten lingga

Tentang Bekraf

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggungjawab di bidang ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala Bekraf dijabat oleh Triawan Munaf.

 

Bekraf mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi & video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisidan radio.

Ekonomi kreatif memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional karena mampu menyumbang Pendapatan Dometik Bruto (PDB) hingga Rp922 triliun pada 2016. Angka ini diprediksi terus naik setiap tahunnya sekitar 10% sehingga pada 2018 diprediksi mencapai Rp1.105 triliun.(Hs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *