DK-PEKANBARU – Korps HMI-Wati (Kohati) Komisariat Disainst UIN Suska Riau menggelar diskusi publik memperingati Hari Ibu dengan tema “Muslimah Memahami HAM dan Kebebasan Beragama”, Minggu (24/12/2018) di kampus UIN Suska Riau.
Ketua Umum Kohati Komisariat Disainst Desi Nurfatmasari mengatakan, dalam menjalankan peran sebagai kader Kohati, harus membekali diri dengan berbagai kemampuan guna meningkatkan kualitas diri. Dengan begitu, kader Kohati memiliki kemampuan intelektual, serta mampu merespon dan mengantisipasi berbagai wacana keperempuanan yang berkembang di masyarakat.
“Dan agar seluruh kader Kohati lebih mengetahui peran dan tujuannya. Dalam hal ini tema yang kami buat kali ini yaitu tentang muslimah memahami HAM dan kebebasan beragama,” katanya.
Adapun pembicara yang dihadirkan dalam diskusi ini yaitu Ustazah Hafifah Rasheed. Ustazah Hafifah mengatakan, meskipun menerima konsep HAM, namun dalam toleransi dan kehidupan sosial seorang muslim harus membatasi hubungan dengan pemeluk agama lain.
Terkait poligami, dia menjelaskan, itu bukan hak asasi manusia tapi memang ada dalam syariat Islam.
“Kita sebagai perempuan jika telah terpenuhi segala hak lahir dan batin, maka kita harus bisa terima berbagi kebahagiaan dengan sesama, apalagi kalau kita mempunyai suami yang tampan dan pintar, dia mempunyai hak untuk berpoligami, namun lebih baik membahagiakan satu istri,” ucap Hafifah Rasheed saat menyampaikan materi.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Komisariat Disainst Yhudi Juliandra Dinata sangat mengapresiasi acara diskusi publik ini.
“Ini merupakan hal yang baik untuk didengar para kader Kohati, karena Kohati turut menentukan masa depan bangsa, semoga dengan hal kecil ini menjadi hal yang besar di masa depan,” pungkas Yhudi. (rls/Hesti/Hs)