Prov Kepri DK – Ketua Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Kepri Naharuddin MTP mengatakan, pengelolaan sumber daya air yang baik akan memberikan manfaat pada perekonomian. Ke depan, diharapkan pengelolaan sumber daya air lebih efektif dan maksimal dalam menyediakan sumber air bagi masyarakat.
“Kita akan langsung bekerja dan berkoordinasi dengan stakeholder untuk menyusun program kerja kedepannya agar lebih baik dan lebih efisien serta berinovatif dalam pengelolaan sumber daya air,” kata Nahar usai Pengukuhan Anggota Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (TKPSDA WS) Kepri Periode 2018 – 2023 di Hotel Planet Holiday, Jodoh Kota Batam, Rabu (24/10).
TKPSDA WS Kepri dikukuhkan oleh Menteri PUPR melalui Dirjen Sumber Daya Air, Hari Suprayogi. Tampak hadir dalam pengukuhan itu Asisten Ekonomi Pembangunan Kepri Samsul Bahrum, Kadis Pekerjaan Umum Kepri Abu Bakar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Yerri Suprana, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ismail Widadi dan anggota Tim.
Mereka dikukuhkan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 714/KPTS/M/2018 Tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Kepulauan Riau.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Hari Suprayogi mengatakan, untuk keberlangsungan pengelolaan sumber daya air, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menetapkan 22 Peraturan Menteri diantaranya PERMEN PUPR no.17/PRT/M/2017 tentang Pedoman Pembentukan Wadah Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada Tingkat Wilayah Sungai.
Keberadaan TKPSDA WS ini, kata Hari sangat diperlukan untuk mengkoordinasikan pengelolaan sumber daya air agar tercapai keterpaduan pengelolaan sumber daya air antar pihak, antar sektor dan antar pemangku kepentingan.
Manfaat perekonomian, kata Hari, dapat diukur melalui empat indikator, yaitu Terjaganya keberadaan daya dukung, daya tampung dan fungsi sumber daya air. Selain itu juga tentang ketersediaan air untuk mendukung berbagai kebutuhan, Kualitas air yang memenuhi persyaratan berbagai jenis penggunaan.
“Yang keempat adalah keamanan aliran dan daya air agar resiko kerusakan dan kerugian ekonomi masyarakat, kehidupan sosial dan lingkungan hidup dapat ditekan sekecil mungkin,” kata Dirjen.
Syamsul Bahrum yang mewakili Gubernur Kepri mengatakan bahwa tim bisa langsung bekerja dengan baik, efisien dan inovatif sehingga permasalahan yang muncul bisa diselesaikan. Gubernur berpesan agar koordinasi dengan semua stakehokder sangat diperlukan sehingga arah kerja yang terukur dan tercapai apa yang sudah diprogramkan.
“Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi sebesar 1,4% per tahun serta dengan meningkatnya aktivitas dan kebutuhan ekonomi dan sosial budaya masyarakat, akan sangat mempengaruhi terhadap ketersediaan Sumber Daya Air,” katanya. (HumasKepri/Tra/J’D)