DK-VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menceritakan pengalamannya ketika mengikuti musim pemilu. Pernah tiga kali mengikuti kontestasi, mulai tahun 2004-2014, JK mengklaim tidak pernah memberikan mahar agar bisa terpilih.
Hal itu dikatakan JK menanggapi polemik belakangan ini pasca terpilihnya Sandiaga Uno yang diduga memberi uang supaya terpilih menjadi calon wakil presiden.
“Pada zaman saya pimpin partai tidak ada, waktu zaman saya tiga kali ikut (Pilpres) tidak ada,” kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 14 Agustus 2018.
Menurut JK, istilah mahar politik pun tidak tepat. Hanya saja, ia menyatakan, setiap perhelatan Pemilu memang dibutuhkan dana guna operasional kampanye.
“Karena kan masing-masing partai akan berkampanye. Saya kira itu lebih banyak biaya kampanye,” ujarnya.